Polisi Selidiki Manajemen Terra Drone Pascakebakaran Maut di Jakarta Pusat

Table of Contents

Polisi Periksa Manajemen Soal Kebakaran Gedung Terra Drone - Nasional - Page 2


VGI.CO.ID - Pihak kepolisian tengah mendalami dugaan kelalaian manajemen terkait insiden kebakaran Gedung Kantor Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Investigasi ini berpusat pada hubungan antara pemilik gedung dan pemilik usaha yang ternyata merupakan entitas berbeda, serta menyoroti aspek operasional perusahaan.

Petugas akan menyelidiki sudah berapa lama usaha tersebut beroperasi di lokasi, yang tentunya menjadi bagian integral dari proses pemeriksaan menyeluruh. Langkah ini diambil untuk menguak potensi pelanggaran prosedur atau standar keselamatan yang mungkin berkontribusi terhadap tragedi.

Proses Penyelidikan dan Gelar Perkara

Dalam waktu dekat, polisi berencana menggelar perkara berdasarkan temuan dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Hasil dari analisis forensik ini diharapkan dapat memberikan kepastian mengenai penyebab pasti kebakaran yang menelan banyak korban.

Seiring dengan itu, penyidik juga terus berupaya mengumpulkan berbagai alat bukti lain yang dianggap relevan guna menerangkan duduk perkara ini secara komprehensif. Pengumpulan bukti ini penting untuk memastikan setiap aspek kejadian terungkap dengan jelas dan akurat.

Dugaan Awal dan Sumber Kebakaran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah merilis dugaan sementara mengenai penyebab kebakaran hebat ini. Mereka menyatakan malfungsi baterai drone menjadi pemicu awal api yang melahap gedung kantor tersebut.

Dugaan ini mengindikasikan adanya potensi risiko terkait penyimpanan atau penanganan baterai drone berdaya tinggi, yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut dalam regulasi keamanan. Pernyataan dari BPBD menjadi titik awal penting bagi penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Kronologi Tragedi yang Mencekam

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M Yohan, mengungkapkan kronologi kebakaran yang terjadi pada Selasa, 9 Desember 2025. Api mulai berkobar sekitar pukul 12.43 WIB, memicu kepanikan di dalam gedung.

Baca Juga: 5 Keuntungan Nonton King The Land Sub Indo di Juraganfilm Episode 7

Tim gabungan penanganan bencana segera merespons dan melakukan proses pendinginan pada pukul 14.10 WIB, berupaya mengendalikan nyala api. Setelah perjuangan yang intens, pemadaman api dinyatakan selesai pada pukul 14.55 WIB, namun dampaknya masih terasa mengerikan.

Proses evakuasi korban yang terjebak di dalam gedung berlangsung hingga sore hari, dengan seluruh korban berhasil dievakuasi sepenuhnya pada pukul 17.30 WIB. Penanganan cepat dari petugas darurat sangat krusial dalam upaya penyelamatan ini.

Dampak Tragis: Jumlah Korban dan Penanganannya

Tragedi kebakaran ini meninggalkan duka mendalam dengan total korban mencapai 76 orang. Dari jumlah tersebut, 54 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, menunjukkan efektivitas tim penyelamat di tengah situasi darurat.

Namun, sebanyak 22 korban lainnya ditemukan meninggal dunia, menambah daftar panjang insiden kecelakaan kerja yang memilukan. Korban meninggal dunia terdiri dari 15 perempuan dan tujuh laki-laki, yang kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk identifikasi lebih lanjut.

RS Polri Kramat Jati bertugas melaksanakan proses identifikasi jenazah dan penanganan medis bagi korban yang membutuhkan. Insiden ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya standar keselamatan yang ketat di setiap tempat kerja.

Implikasi dan Langkah Pencegahan ke Depan

Penyelidikan mendalam yang dilakukan polisi diharapkan tidak hanya mengidentifikasi penyebab dan pihak yang bertanggung jawab, tetapi juga memberikan pelajaran berharga untuk masa depan. Pemisahan antara pemilik gedung dan pemilik usaha seringkali menimbulkan tantangan dalam hal tanggung jawab keselamatan, yang akan menjadi fokus penelusuran.

Insiden ini juga memunculkan pertanyaan penting terkait regulasi dan pengawasan terhadap operasional perusahaan yang menggunakan teknologi baru seperti drone, terutama menyangkut penanganan komponen berisiko tinggi seperti baterai. Diharapkan ada evaluasi komprehensif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang, memastikan lingkungan kerja yang lebih aman bagi semua.

Posting Komentar