Misteri Sulitnya Padam Api Baterai Lithium Gedung Terra Drone Jakarta

VGI.CO.ID - Insiden kebakaran tragis melanda Gedung Terra Drone di Jakarta pada Selasa, 9 Desember 2025, menewaskan setidaknya 22 orang. Laporan awal mengindikasikan bahwa sumber api berasal dari baterai litium yang digunakan oleh drone, memicu serangkaian tantangan serius dalam upaya pemadaman.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kejadian. Beliau menambahkan bahwa jenis baterai litium yang terlibat mungkin memerlukan evaluasi ulang terhadap standar keselamatan yang ada, seperti dikutip dari Detik.com pada Rabu, 10 Desember 2025.
Mengapa Api Baterai Lithium Begitu Berbahaya?
Kebakaran yang dipicu oleh baterai litium dikenal sangat sulit untuk dipadamkan, jauh melebihi kompleksitas kebakaran biasa. Karakteristik kimiawi lithium menjadikannya ancaman ganda yang memerlukan penanganan khusus dan pemahaman mendalam.
Sifat reaktif lithium yang ekstrem terhadap air adalah alasan utama mengapa proses pemadaman menjadi begitu menantang. Saat lithium bersentuhan dengan air, ia akan menghasilkan gas hidrogen dan lithium hidroksida, sebuah reaksi yang berbahaya.
Reaksi dengan Air: Ancaman Gas Hidrogen Mudah Terbakar
Laman Cellblock menjelaskan bahwa gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi lithium dengan air memiliki sifat yang sangat mudah terbakar. Hal ini berarti penggunaan air untuk memadamkan api baterai litium justru dapat memperparah situasi, bahkan memicu ledakan sekunder yang lebih besar.
Meskipun lithium hidroksida sendiri umumnya menyebabkan iritasi kulit atau kerusakan mata dan larut dalam air, kehadiran gas hidrogen inilah yang menjadi masalah krusial. Memberikan air pada kebakaran lithium secara harfiah akan ‘memberi makan’ api dengan bahan bakar yang mudah meledak.
Risiko Gas Beracun: Asam Fluorida dari Kebocoran Baterai
Selain risiko ledakan, paparan udara atau kelembaban pada baterai lithium-ion yang bocor juga dapat menghasilkan senyawa berbahaya lainnya. Laman yang sama menyebutkan potensi terbentuknya asam fluorida.
Baca Juga: Breaking News: Kantor Lokataru Digeledah, Delpedro Marhaen Jadi Tersangka!
Asam fluorida adalah zat yang sangat beracun dan korosif, mampu menyebabkan iritasi serius pada mata serta paru-paru. Hal ini menambah lapisan bahaya bagi petugas pemadam kebakaran dan siapa pun yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Potensi Ledakan: Desain Baterai Lithium yang Rentan
Risiko kebakaran baterai lithium juga diperparah oleh kecenderungan material ini untuk meledak. Komponen baterai lithium, baik bagian interior maupun eksterior, dirancang dengan sedikit ruang untuk daya tahan, mengingat kebutuhan akan casing dan partisi yang tipis di antara sel-sel untuk efisiensi.
Ketika sel-sel baterai mengalami panas berlebih (thermal runaway), mereka dapat mengembang dengan cepat. Pembengkakan ini pada akhirnya menyebabkan tekanan internal yang masif, yang berujung pada ledakan dalam waktu singkat.
Evolusi Metode Pemadaman Api Baterai Lithium
Mengingat kompleksitas dan bahaya yang melekat pada kebakaran baterai lithium, strategi pemadamannya telah mengalami evolusi. Otoritas penerbangan seperti Penerbangan Federal (FFA) sebelumnya merekomendasikan penggunaan halon dan air untuk jenis kebakaran tertentu.
Namun, metode ini kemudian dihentikan karena halon terbukti memiliki dampak merusak pada lapisan ozon atmosfer. Pencarian solusi yang lebih aman dan efektif terus dilakukan seiring dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi baterai litium.
Dalam kebanyakan kasus kebakaran yang melibatkan lithium, pilihan paling aman dan efektif saat ini adalah menggunakan pemadam api kering. Pemadam api jenis ini bekerja dengan mengisolasi oksigen dari api dan menghambat reaksi kimia pembakaran, tanpa memperparah situasi seperti yang dilakukan air.
Insiden kebakaran Gedung Terra Drone menjadi pengingat penting akan bahaya yang melekat pada teknologi modern seperti baterai litium. Pemahaman mendalam tentang sifat kimiawi dan respons darurat yang tepat sangat krusial untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang dan melindungi nyawa.
Posting Komentar