Fungsi Ganda Gedung Terra Drone Indonesia yang Terbakar: Kantor dan Pusat Servis

Table of Contents

Selain Kantor, Gedung Terra Drone yang Terbakar Juga Tempat Servis


VGI.CO.ID - Insiden kebakaran tragis melanda gedung PT Terra Drone Indonesia yang berlokasi strategis di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kepolisian telah mengonfirmasi bahwa bangunan tersebut memiliki peran ganda sebagai kantor operasional sekaligus pusat layanan perbaikan drone bagi perusahaan tersebut.

Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, saat memberikan keterangan kepada awak media pada hari Rabu, 10 Desember 2025. Peristiwa naas ini menarik perhatian publik luas, tidak hanya karena jenis perusahaan yang bergerak di bidang teknologi drone tetapi juga karena dampak serius yang ditimbulkannya.

Bukan Hanya Kantor: Peran Vital Sebagai Pusat Servis Drone

AKBP Roby Saputra menjelaskan secara gamblang bahwa gedung yang terbakar itu memang merupakan kantor pusat bagi PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran. Namun, ia menegaskan bahwa kegiatan perakitan atau produksi drone secara fisik tidak dilakukan di fasilitas tersebut.

Lokasi di Kemayoran ini secara spesifik difungsikan sebagai kantor manajemen perusahaan untuk operasional sehari-hari, sekaligus menjadi pusat servis atau perbaikan esensial untuk unit drone yang mereka sediakan kepada pelanggan. "Benar (kantor perusahaan drone). Enggak produksi, tapi (untuk) perbaikan dan kantor. Servisnya memang di sana," ujar Roby membenarkan fungsi ganda yang vital ini.

Keberadaan pusat servis di lokasi yang sama dengan kantor operasional menunjukkan bahwa gedung ini merupakan hub penting bagi layanan purna jual perusahaan. Hal ini berarti fasilitas tersebut menyimpan peralatan khusus dan mungkin juga suku cadang yang diperlukan untuk proses perbaikan drone.

Kronologi Kebakaran dan Respons Cepat Tim Damkar

Kebakaran dahsyat yang menghanguskan gedung Kantor Terra Drone tersebut dilaporkan terjadi pada hari Selasa, sehari sebelum keterangan polisi dirilis. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta mencatat bahwa informasi mengenai kobaran api mulai diterima pada pukul 12.43 WIB.

Menanggapi laporan darurat tersebut, tim damkar segera meluncur menuju lokasi kejadian di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, dengan kecepatan tinggi. Upaya pemadaman api pun berhasil dimulai hanya tujuh menit kemudian, tepatnya pada pukul 12.50 WIB, menunjukkan respons yang sangat sigap dan terkoordinasi dari petugas di lapangan.

Penyelidikan Mendalam: Delapan Saksi Telah Diperiksa

Guna mengungkap penyebab pasti dan kronologi lengkap insiden kebakaran ini, pihak kepolisian telah memulai penyelidikan intensif dan komprehensif. AKBP Roby Saputra menginformasikan bahwa hingga Rabu pagi, 10 Desember 2025, sebanyak delapan orang saksi telah dimintai keterangan resmi.

Baca Juga: Prabowo Undang Tokoh Mahasiswa Usai Kericuhan: Dialog untuk Aspirasi Rakyat

Para saksi yang diperiksa meliputi berbagai pihak terkait yang memiliki pengetahuan atau kaitan dengan insiden, termasuk pemilik gedung Terra Drone, beberapa anggota manajemen perusahaan, dan juga warga yang tinggal di lingkungan sekitar lokasi kejadian. Kesaksian mereka diharapkan dapat memberikan petunjuk berharga bagi jalannya investigasi.

Status Pemilik Perusahaan dan Latar Belakang Korporasi

Meskipun delapan saksi telah diperiksa, pemilik perusahaan PT Terra Drone sendiri hingga saat ini belum dimintai keterangan secara langsung oleh pihak kepolisian. Petugas masih berupaya keras untuk memastikan posisi dan alamat lengkap pemilik PT Terra Drone demi kelancaran proses penyelidikan lebih lanjut.

Roby juga mengungkapkan informasi penting mengenai latar belakang korporasi ini, yakni PT Terra Drone merupakan sebuah perusahaan yang memiliki akar dan kepemilikan dari Jepang. Kendati demikian, pemimpin perusahaan yang bertugas mengelola operasional di kantor cabang Kemayoran bukanlah warga negara asing (WNA) Jepang.

Dampak Serius Insiden Kebakaran Terra Drone dan Pentingnya Keselamatan

Insiden kebakaran ini memiliki konsekuensi yang sangat serius, melampaui kerugian material pada gedung dan peralatan. Informasi dari laporan terkait mengindikasikan adanya dugaan 22 korban tewas akibat menghirup asap bercampur zat beracun, yang menambah kedalaman tragedi ini.

Kejadian ini juga menyisakan cerita-cerita pilu dan trauma mendalam bagi mereka yang terlibat, seperti yang termuat dalam berita lain berjudul "Cerita Haru Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: Aku Selamat Ibu," yang menggarisbawahi dampak emosional yang tak terhindarkan. Pihak berwenang terus berkoordinasi untuk menangani semua aspek dan konsekuensi dari musibah tragis ini.

Kepolisian akan terus bekerja keras untuk menyelesaikan penyelidikan ini secara menyeluruh, transparan, dan akuntabel. Semua pihak berharap agar kejelasan mengenai penyebab pasti kebakaran dapat segera terungkap, serta langkah-langkah mitigasi dan pencegahan serupa dapat diimplementasikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Fokus utama penyelidikan adalah untuk mengidentifikasi akar masalah, mengevaluasi kepatuhan terhadap standar keselamatan, dan memastikan akuntabilitas atas kerugian serta korban yang ditimbulkan. Insiden ini berfungsi sebagai pengingat krusial akan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja yang ketat di setiap fasilitas operasional.

Posting Komentar