Dedi Mulyadi Dukung Bobibos: MoU untuk Bahan Bakar Nabati

Table of Contents

Dedi Mulyadi Dorong MoU Pengembangan Bahan Bakar Bobibos | tempo.co


VGI.CO.ID - Di tengah gempuran isu lingkungan dan kebutuhan akan energi terbarukan, inovasi di bidang bahan bakar nabati semakin mendapatkan sorotan. Bobibos, Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, hadir sebagai solusi menjanjikan yang memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku utama. Dukungan pun mengalir deras, salah satunya dari Mantan Gubenur Jawa barat Bapak Dedi Mulyadi.

Pada Rabu, 12 November 2025, Dedi Mulyadi menunjukkan dukungan penuhnya kepada PT Inti Sinergi Formula, produsen Bobibos, melalui akun Instagram resminya. Dengan unggahan video dan keterangan "Salaman @bobibos_, kita kerja sama," Dedi Mulyadi memberikan sinyal positif bagi pengembangan bahan bakar ramah lingkungan ini.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mendorong pembuatan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Inti Sinergi Formula dengan investor. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan dan produksi Bobibos secara massal. Menariknya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kemitraan ini akan diurus oleh lembaga non-pemerintah, menunjukkan komitmennya untuk menciptakan ekosistem yang kolaboratif dan inklusif.

"Saya akan mempelopori lembaga usaha yang berjalan pertama, MoU-nya di Lembur Pakuan (Subang)," ujar Dedi Mulyadi, menandakan keseriusannya dalam mendukung inovasi ini.

Bobibos, Solusi Untungkan Petani dan Lingkungan

Komisaris Utama PT Inti Sinergi Formula, Mulyadi, mengungkapkan keyakinannya bahwa Bobibos akan memberikan keuntungan signifikan bagi petani. Limbah jerami, yang selama ini seringkali dibakar atau hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kini dapat diubah menjadi bahan bakar bernilai ekonomi tinggi.

Sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Mulyadi juga menyampaikan bahwa Bobibos telah melalui uji laboratorium di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Hasilnya menggembirakan, menunjukkan bahwa limbah jerami dari satu hektare lahan sawah mampu menghasilkan 3.000 liter bahan bakar.

"Tim ini menemukan satu formulasi yang membuat petani senyum dua kali. Pertama saat panen, kedua pasca-panen," tegasnya, menggambarkan potensi Bobibos dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Proses Produksi Bobibos: Teknologi Tepat Guna untuk Limbah Jerami

Muhammad Ikhlas Thamrin, sosok di balik penemuan Bobibos, menjelaskan bahwa produksi 3.000 liter bahan bakar nabati membutuhkan sekitar 9.000 ton limbah jerami. Sebagai Chief Executive Officer (CEO) PT Inti Sinergi Formula, Ikhlas menjelaskan proses ekstraksi limbah batang kering padi menggunakan serum.

"Menggunakan mesin yang kami rancang. Ada lima tahap atau proses agar bahan baku tersebut menjadi bahan bakar ramah lingkungan Bobibos," kata Ikhlas kepada Tempo di Jonggol, Jawa Barat, pada Selasa, 11 November 2025.

Bobibos: Bahan Bakar Masa Depan dengan Oktan Tinggi dan Ramah Lingkungan

Ikhlas, pemuda asal Jonggol, optimis bahwa Bobibos akan diproduksi secara massal pada tahun berikutnya. Bahan bakar yang namanya merupakan akronim dari 'Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!' ini menjadi perbincangan hangat karena diklaim memiliki nilai oktan (RON) 98.

Nilai oktan setinggi ini biasanya hanya ditemukan pada bahan bakar premium yang digunakan oleh mobil-mobil mewah. Selain itu, Bobibos juga diklaim ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku utama, menjadikannya solusi berkelanjutan untuk kebutuhan energi di masa depan.

Mengapa Bobibos Berpotensi Mengubah Lanskap Energi Indonesia?

Bobibos bukan sekadar inovasi bahan bakar biasa. Ia menawarkan sejumlah potensi transformatif bagi lanskap energi Indonesia:

  • Peningkatan Kesejahteraan Petani: Dengan memberikan nilai tambah pada limbah jerami, Bobibos menciptakan sumber pendapatan baru bagi petani.
  • Pengurangan Impor Bahan Bakar Fosil: Produksi Bobibos secara massal dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar fosil, meningkatkan ketahanan energi nasional.
  • Pelestarian Lingkungan: Pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembakaran jerami dan emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil.
  • Pengembangan Ekonomi Lokal: Produksi Bobibos dapat menciptakan lapangan kerja baru di daerah pedesaan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Tantangan dan Harapan untuk Pengembangan Bobibos

Meskipun menjanjikan, pengembangan Bobibos juga menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya adalah ketersediaan pasokan limbah jerami yang berkelanjutan, optimasi proses produksi untuk efisiensi biaya, dan penerimaan pasar terhadap bahan bakar nabati.

Namun, dengan dukungan dari pemerintah, investor, dan masyarakat, Bobibos memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan tersebut dan menjadi solusi energi berkelanjutan bagi Indonesia. Inovasi ini bukan hanya tentang menciptakan bahan bakar alternatif, tetapi juga tentang memberdayakan petani, melindungi lingkungan, dan membangun masa depan energi yang lebih baik.

Bagaimana Proses Pembuatan Bobibos dari Limbah Jerami?

Proses pembuatan Bobibos melibatkan beberapa tahapan kunci:

  • Pengumpulan Limbah Jerami: Jerami dikumpulkan dari lahan sawah setelah panen.
  • Pengolahan Awal: Jerami diolah untuk mempersiapkannya menjadi bahan baku.
  • Ekstraksi dengan Serum: Limbah batang kering padi diekstraksi menggunakan serum dengan mesin khusus yang dirancang oleh PT Inti Sinergi Formula.
  • Proses Pemurnian: Hasil ekstraksi diproses lebih lanjut untuk memisahkan komponen yang tidak diinginkan.
  • Formulasi Akhir: Komponen yang telah dimurnikan diformulasikan menjadi bahan bakar Bobibos dengan standar kualitas yang ditetapkan.

Apa yang Membuat Bobibos Berbeda dari Bahan Bakar Nabati Lainnya?

Beberapa faktor yang membedakan Bobibos dari bahan bakar nabati lainnya:

  • Bahan Baku: Bobibos menggunakan limbah jerami, yang merupakan sumber daya melimpah dan terbarukan di Indonesia.
  • Nilai Oktan Tinggi: Klaim nilai oktan (RON) 98 menempatkan Bobibos sejajar dengan bahan bakar premium.
  • Proses Produksi: Teknologi ekstraksi dan formulasi yang dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula dirancang untuk efisiensi dan keberlanjutan.

Dampak Lingkungan Bobibos: Benarkah Lebih Baik dari Bahan Bakar Fosil?

Bobibos diklaim memiliki dampak lingkungan yang lebih baik daripada bahan bakar fosil karena:

  • Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Pemanfaatan limbah jerami mengurangi emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan pembakaran jerami.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Sumber Daya Fosil: Produksi Bobibos mengurangi ekstraksi dan pembakaran bahan bakar fosil, yang berkontribusi pada perubahan iklim.
  • Mengurangi Pencemaran Lingkungan: Pemanfaatan limbah jerami mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukan limbah pertanian.

Potensi Ekonomi Bobibos: Peluang Investasi dan Lapangan Kerja Baru

Pengembangan Bobibos membuka peluang ekonomi yang signifikan:

  • Investasi di Sektor Energi Terbarukan: Bobibos menawarkan peluang investasi menarik di sektor energi terbarukan yang sedang berkembang.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Produksi Bobibos menciptakan lapangan kerja baru di bidang pertanian, pengolahan limbah, dan distribusi bahan bakar.
  • Pengembangan Industri Pendukung: Pengembangan Bobibos mendorong pertumbuhan industri pendukung, seperti manufaktur mesin dan peralatan pengolahan limbah.

Dedi Mulyadi dan Komitmennya terhadap Energi Terbarukan di Jawa Barat

Dukungan Dedi Mulyadi terhadap Bobibos sejalan dengan komitmennya terhadap pengembangan energi terbarukan di Jawa Barat. Selama menjabat sebagai Gubernur, Dedi Mulyadi telah mendorong berbagai inisiatif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempromosikan energi bersih. Dukungan terhadap Bobibos adalah langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut.

Bagaimana Masyarakat Dapat Berpartisipasi dalam Pengembangan Bobibos?

Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengembangan Bobibos melalui berbagai cara:

  • Mendukung Produk Lokal: Dengan membeli dan menggunakan Bobibos, masyarakat dapat memberikan dukungan langsung kepada produsen dan petani.
  • Berinvestasi di Sektor Energi Terbarukan: Masyarakat dapat berinvestasi di perusahaan yang mengembangkan energi terbarukan, termasuk PT Inti Sinergi Formula.
  • Menyuarakan Dukungan: Masyarakat dapat menyuarakan dukungan terhadap pengembangan Bobibos melalui media sosial dan platform lainnya.

Masa Depan Bobibos: Apa yang Diharapkan?

Masa depan Bobibos tampak cerah. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah, investor, dan masyarakat, inovasi ini berpotensi mengubah lanskap energi Indonesia dan memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan. Diharapkan, Bobibos dapat menjadi contoh sukses bagaimana limbah pertanian dapat diubah menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi.

Kesimpulan

Dukungan Dedi Mulyadi terhadap pengembangan Bobibos merupakan angin segar bagi inovasi bahan bakar nabati di Indonesia. Dengan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan melestarikan lingkungan, Bobibos menawarkan solusi menjanjikan untuk masa depan energi yang lebih berkelanjutan. MoU yang akan difasilitasi oleh Dedi Mulyadi diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan dan produksi Bobibos secara massal, membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Inovasi Bobibos Harapan Baru Energi Bersih Indonesia?

Bobibos dengan segala potensi dan tantangannya, menjadi simbol harapan baru bagi energi bersih Indonesia. Inovasi ini bukan hanya tentang mencari alternatif bahan bakar, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera bagi semua.



Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa itu Bobibos?

Bobibos adalah akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!. Ini adalah bahan bakar nabati yang terbuat dari limbah jerami padi.

Siapa penemu Bobibos?

Muhammad Ikhlas Thamrin adalah penemu Bobibos dan merupakan CEO PT Inti Sinergi Formula.

Apa keunggulan Bobibos dibandingkan bahan bakar lain?

Bobibos diklaim memiliki nilai oktan (RON) 98 dan terbuat dari limbah pertanian, menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.

Bagaimana proses pembuatan Bobibos?

Prosesnya meliputi pengumpulan jerami, ekstraksi dengan serum menggunakan mesin khusus, pemurnian, dan formulasi akhir.

Apa manfaat Bobibos bagi petani?

Bobibos memberikan nilai tambah pada limbah jerami, menciptakan sumber pendapatan baru bagi petani.

Di mana Bobibos akan diproduksi?

Produksi Bobibos akan dilakukan di Lembur Pakuan, Subang.

Kapan Bobibos akan diproduksi massal?

Bobibos direncanakan untuk diproduksi secara massal pada tahun berikutnya (setelah November 2025).

Posting Komentar