BRIN Apresiasi Bobibos, Dorong Limbah Pertanian Jadi Energi

VGI.CO.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan mendorong pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi alternatif. Hal ini sejalan dengan tren global dalam pengembangan bioenergi yang menekankan pada penggunaan bahan-bahan non-pangan, demi menjaga ketahanan energi nasional tanpa mengganggu suplai pangan.
Inisiatif ini mendapatkan angin segar dengan munculnya inovasi Bobibos, bahan bakar alternatif yang dikembangkan oleh anak bangsa. BRIN memberikan apresiasi terhadap inovasi ini sebagai wujud semangat kemandirian energi yang mulai tumbuh di masyarakat.
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi bukan hanya menjadi solusi untuk masalah energi, tetapi juga untuk mengatasi permasalahan limbah yang selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian. Dengan mengubah limbah menjadi energi, kita dapat menciptakan siklus ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hari Setyapraja, Peneliti Bidang Sistem Penggerak Berkelanjutan, Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar BRIN, pada Rabu, 12 November 2025, menuturkan kepada Republika.co.id, bahwa limbah pertanian seperti jerami padi dan tandan kosong kelapa sawit memiliki potensi besar untuk dikonversi menjadi energi. Kajian terhadap bahan-bahan ini penting karena tidak berkompetisi dengan kebutuhan pangan.
BRIN optimis bahwa dengan riset dan inovasi yang berkelanjutan, limbah pertanian dapat menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan kemandirian energi dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Mengapa Limbah Pertanian Jadi Fokus Utama Pengembangan Energi?
Pengembangan bioenergi di Indonesia saat ini memang difokuskan pada bahan-bahan non-edible atau yang tidak lazim dikonsumsi sehari-hari. Pendekatan ini diambil untuk memastikan bahwa kebijakan energi yang ramah lingkungan tidak akan berdampak negatif pada ketahanan pangan nasional.
Hari Setyapraja menjelaskan bahwa jerami adalah contoh bahan yang sangat menarik untuk diteliti karena kandungan unsur penyusunnya yang berpotensi diolah menjadi bahan bakar. Dari sisi keilmuan, studi tentang jerami mencakup analisis kimia, teknologi proses, hingga kelayakan ekonomi.
Jerami, lanjut Hari, mengandung komponen-komponen seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, dan glukosa. Unsur-unsur inilah yang memungkinkan jerami untuk diolah menjadi bahan bakar yang bermanfaat. Proses konversi ini tentu saja memerlukan penelitian yang mendalam dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Bagaimana Proses Konversi Limbah Pertanian Menjadi Bahan Bakar?
Proses konversi limbah menjadi bahan bakar bukanlah perkara sederhana. Dibutuhkan penelitian yang panjang dan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Kajian yang dilakukan mencakup berbagai aspek, mulai dari ketersediaan bahan baku, efisiensi teknologi pengolahan, hingga kesesuaian dengan standar mutu bahan bakar nasional.
BRIN berperan sebagai lembaga riset dan inovasi yang memberikan rekomendasi ilmiah kepada pemerintah. Sementara itu, aspek komersialisasi dan perizinan menjadi tanggung jawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sinergi antara lembaga riset dan pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa inovasi di bidang energi dapat diimplementasikan secara luas dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Setiap inovasi akan melalui berbagai tahapan, salah satunya melalui kajian BRIN untuk menjadi rekomendasi bagi ESDM.
Apa Saja Jenis Limbah Pertanian yang Potensial untuk Dikembangkan?
Selain jerami padi dan tandan kosong kelapa sawit, sebenarnya masih banyak jenis limbah pertanian lain yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sumber energi. Beberapa di antaranya adalah:
- Sekam padi
- Tongkol jagung
- Bagasse (ampas tebu)
- Serbuk gergaji
- Limbah perkebunan lainnya
Setiap jenis limbah memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan penelitian dan pengembangan yang spesifik untuk menemukan teknologi konversi yang paling efisien dan ekonomis untuk setiap jenis limbah.
Bagaimana Peran BRIN dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan?
BRIN memiliki peran sentral dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Sebagai lembaga riset dan inovasi, BRIN bertugas untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi di bidang energi.
Selain itu, BRIN juga bertugas untuk memberikan rekomendasi ilmiah kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan energi. Dengan demikian, kebijakan energi yang diambil pemerintah dapat berbasis pada data dan fakta ilmiah yang akurat dan terpercaya.
BRIN juga активно mendorong kolaborasi lintas lembaga dalam pengembangan energi baru terbarukan. Sinergi antara peneliti, industri, dan regulator sangat penting untuk memastikan bahwa hasil riset dapat diimplementasikan secara luas dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Bobibos: Inovasi Bahan Bakar Alternatif yang Mendapatkan Apresiasi
Inovasi Bobibos, bahan bakar alternatif yang dikembangkan oleh masyarakat, menjadi salah satu contoh nyata bagaimana semangat kemandirian energi mulai tumbuh di tingkat akar rumput. BRIN memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini dan berharap agar semakin banyak inovasi serupa yang muncul di masa depan.
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, mengakui bahwa pemerintah sedang mempelajari Bobibos. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dedi Mulyadi, seorang tokoh masyarakat yang peduli terhadap isu energi, bahkan menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dalam produksi massal Bobibos. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi ini memiliki potensi ekonomi yang besar dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kapan Bobibos Akan Diuji Coba di Jonggol?
Rencananya, Bobibos akan diuji coba di Jonggol pada awal tahun 2026. Uji coba ini bertujuan untuk menguji kinerja dan kelayakan Bobibos sebagai bahan bakar alternatif. Hasil dari uji coba ini akan menjadi dasar bagi pengembangan Bobibos lebih lanjut.
Lokasi Jonggol dipilih karena memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, termasuk limbah pertanian. Selain itu, Jonggol juga memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung uji coba Bobibos.
Bagaimana Kolaborasi Lintas Lembaga Mempercepat Pengembangan Energi Baru?
Kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci utama dalam mempercepat pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Sinergi antara peneliti, industri, dan regulator diperlukan untuk memastikan mutu serta kelayakan teknoekonomis dari inovasi yang dikembangkan.
BRIN berperan sebagai fasilitator yang menjembatani antara peneliti, industri, dan pemerintah. BRIN juga bertugas untuk memberikan rekomendasi ilmiah kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan energi. Dengan demikian, kebijakan energi yang diambil pemerintah dapat berbasis pada data dan fakta ilmiah yang akurat dan terpercaya.
Apa Harapan BRIN terhadap Pengembangan Energi Berbasis Limbah Pertanian?
BRIN berharap agar penelitian terhadap limbah pertanian dapat memperkuat ekosistem energi baru terbarukan di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama menuju kemandirian energi dan target net zero emission pada 2060.
BRIN juga berharap agar semakin banyak inovasi serupa Bobibos yang muncul di masa depan. Inovasi dari masyarakat sangat penting untuk mempercepat pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
Potensi Ekonomi dan Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah Pertanian
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi tidak hanya memberikan manfaat dari sisi energi, tetapi juga dari sisi ekonomi dan lingkungan. Dari sisi ekonomi, pemanfaatan limbah pertanian dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan petani.
Dari sisi lingkungan, pemanfaatan limbah pertanian dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi permasalahan limbah. Dengan demikian, pemanfaatan limbah pertanian dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.
Kesimpulan: Langkah Strategis Menuju Kemandirian Energi
Inisiatif BRIN dalam mendorong pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi baru merupakan langkah strategis menuju kemandirian energi dan pencapaian target net zero emission. Apresiasi terhadap inovasi Bobibos menunjukkan bahwa semangat kemandirian energi mulai tumbuh di masyarakat dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Dengan kolaborasi lintas lembaga dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Indonesia optimis dapat mewujudkan ekosistem energi baru terbarukan yang kuat dan berkelanjutan.
Mari Dukung Inovasi Energi Terbarukan di Indonesia!
Mari bersama-sama mendukung upaya pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, kita dapat mewujudkan kemandirian energi dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
FAQ: Pertanyaan Seputar Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Energi
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa saja jenis limbah pertanian yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi?
Berbagai jenis limbah pertanian seperti jerami padi, tandan kosong kelapa sawit, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu (bagasse), dan serbuk gergaji memiliki potensi untuk dikonversi menjadi energi.
Bagaimana proses konversi limbah pertanian menjadi bahan bakar?
Proses konversi limbah pertanian menjadi bahan bakar melibatkan berbagai tahapan, mulai dari analisis kimia, teknologi proses, hingga kelayakan ekonomi. Proses ini memerlukan penelitian yang mendalam dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Apa peran BRIN dalam pengembangan energi baru terbarukan?
BRIN berperan sentral dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Sebagai lembaga riset dan inovasi, BRIN bertugas untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi di bidang energi. Selain itu, BRIN juga bertugas untuk memberikan rekomendasi ilmiah kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan energi.
Apa itu Bobibos dan mengapa inovasi ini diapresiasi?
Bobibos adalah inovasi bahan bakar alternatif yang dikembangkan oleh masyarakat. Inovasi ini diapresiasi karena menunjukkan semangat kemandirian energi yang mulai tumbuh di tingkat akar rumput dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Kapan Bobibos akan diuji coba dan di mana lokasinya?
Rencananya, Bobibos akan diuji coba di Jonggol pada awal tahun 2026. Lokasi ini dipilih karena memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, termasuk limbah pertanian, dan infrastruktur yang memadai.
Mengapa kolaborasi lintas lembaga penting dalam pengembangan energi baru?
Kolaborasi lintas lembaga penting karena memastikan mutu serta kelayakan teknoekonomis dari inovasi yang dikembangkan. Sinergi antara peneliti, industri, dan regulator diperlukan untuk mempercepat pengembangan dan implementasi energi baru terbarukan.
Apa harapan BRIN terhadap pengembangan energi berbasis limbah pertanian?
BRIN berharap agar penelitian terhadap limbah pertanian dapat memperkuat ekosistem energi baru terbarukan di Indonesia, menuju kemandirian energi dan target net zero emission pada 2060.
Posting Komentar