Bobibos Viral, Bahan Bakar Alternatif Jerami? Ini Kata Dosen ITB

Table of Contents

Viral Bahan Bakar Alternatif Bobibos, Ini Saran Dosen ITB | tempo.co


VGI.CO.ID - Kabar mengenai bahan bakar kendaraan alternatif bernama Bobibos tengah ramai diperbincangkan. Bahan bakar yang diklaim berasal dari jerami dan memiliki oktan hingga 98 persen ini, sontak menarik perhatian banyak pihak. Tak terkecuali, Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri.

Kemunculan Bobibos ini tentu menjadi angin segar di tengah isu _ketergantungan_ terhadap bahan bakar fosil. Namun, di sisi lain, juga menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan efektivitasnya. Apalagi, klaim yang beredar cukup fantastis.

Bagaimana tanggapan seorang ahli terhadap fenomena ini? Mari kita simak ulasan lengkapnya.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap kehadiran bahan bakar Bobibos. Tri Yuswidjajanto Zaenuri menekankan pentingnya pengujian komprehensif oleh lembaga berwenang. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelayakan bahan bakar alternatif tersebut sebelum digunakan secara luas oleh masyarakat.

"Masyarakat harus berhati-hati dalam masalah bahan bakar seperti ini," ujar Tri kepada Tempo, Rabu, 12 November 2025.

Uji Kelayakan Bobibos: Pentingnya Sertifikasi dari Lemigas

Menurut Tri, klaim mengenai Bobibos sebagai bahan bakar alternatif harus diuji secara ketat oleh pemerintah melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan kelayakannya sebelum digunakan oleh masyarakat luas.

Proses pengujian ini meliputi serangkaian tahapan penting, di antaranya:

  • Uji Fisika dan Kimia: Untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi bahan bakar yang berlaku.
  • Uji Simulator: Untuk memprediksi performa bahan bakar dalam kondisi ideal.
  • Dyno Test: Untuk mengukur kinerja mesin kendaraan saat menggunakan bahan bakar alternatif.
  • Uji Berkendara (1.000 km): Untuk mengevaluasi dampak bahan bakar terhadap mesin dalam penggunaan jangka panjang.
  • Uji Emisi: Untuk memastikan bahan bakar memenuhi standar emisi yang berlaku, seperti Euro 4.

Jika Bobibos berhasil melewati seluruh tahapan pengujian dan memenuhi standar yang ditetapkan, barulah bahan bakar ini dapat memperoleh sertifikasi dan izin untuk dijual kepada masyarakat. Proses ini krusial untuk melindungi konsumen dan menjaga kualitas udara.

Jenis Kendaraan yang Diuji dan Keterlibatan Industri Otomotif

Jenis kendaraan yang digunakan dalam pengujian Bobibos harus sesuai dengan target pasar bahan bakar alternatif tersebut. Biasanya, kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat menjadi prioritas.

"Biasanya dipilih kendaraan yang paling banyak digunakan masyarakat," kata Tri.

Selain itu, pengujian juga perlu melibatkan pihak lain, seperti industri kendaraan mobil dan sepeda motor. Keterlibatan industri otomotif penting untuk memastikan kompatibilitas bahan bakar dengan berbagai jenis mesin dan teknologi kendaraan yang ada di pasaran.

Belajar dari Pengalaman Banyu Geni: Klaim Tanpa Uji Resmi

Tri mengingatkan akan pengalaman sebelumnya terkait klaim bahan bakar alternatif Banyu Geni di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu, ada pihak yang mengklaim mampu menghasilkan bahan bakar dari air, namun klaim tersebut tidak pernah diuji secara resmi.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya verifikasi dan validasi ilmiah sebelum mempercayai klaim-klaim terkait bahan bakar alternatif. Jangan sampai euforia sesaat mengalahkan pertimbangan rasional dan potensi risiko yang mungkin timbul.

Potensi Etanol dari Limbah Jerami: Peluang dan Tantangan

Menurut Tri, limbah jerami memiliki potensi besar sebagai bahan baku pembuatan etanol, yaitu salah satu jenis bahan bakar nabati. Melalui proses fermentasi, limbah jerami dapat menghasilkan etanol dengan nilai oktan yang tinggi, bahkan mencapai 110-120.

Namun, perlu diingat bahwa nilai oktan etanol dapat menurun jika dicampur dengan bahan lain, misalnya bensin dengan RON (Research Octane Number) yang rendah.

“Masih banyak pertanyaan, kita tunggu saja perkembangannya,” kata dia.

Oleh karena itu, formulasi dan proses pencampuran bahan bakar perlu diperhatikan dengan seksama untuk menjaga kualitas dan performa bahan bakar akhir.

Dampak Positif Bobibos bagi Kesejahteraan Petani

Jika Bobibos lolos uji dan aman digunakan, Tri meyakini bahwa hal ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani. Mereka dapat menjual limbah jerami sebagai bahan baku pembuatan Bobibos, sehingga meningkatkan pendapatan dan nilai ekonomi limbah pertanian.

Hal ini tentu menjadi insentif bagi petani untuk lebih peduli terhadap pengelolaan limbah pertanian dan mendukung pengembangan energi terbarukan.

Unesa Soroti Harapan dan Skeptisisme terhadap Bobibos

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui laman resminya menyatakan bahwa klaim performa dan emisi rendah dari Bobibos menawarkan harapan baru dalam mengatasi masalah energi dan kualitas udara di Indonesia. Inisiatif ini diposisikan sebagai produk anak bangsa yang dapat mendorong kemandirian energi dan pemanfaatan sumber daya lokal.

Namun, Unesa juga mengakui bahwa klaim tersebut memicu optimisme sekaligus skeptisisme. Hal ini wajar mengingat peredaran bahan bakar komersial harus melalui proses pengujian dan regulasi yang ketat.

Reaksi publik pun terbelah. Ada yang antusias menyambut Bobibos sebagai solusi energi alternatif, namun ada pula yang mempertanyakan keamanan, keandalan mesin, dan keabsahan hasil uji laboratorium. Apalagi, dokumen uji masih bersifat tertutup antara penemu dan lembaga penguji, sehingga publik belum dapat memverifikasi data tersebut secara independen.

Biofuel sebagai Alternatif BBM Fosil: Potensi dan Tantangan

Secara ilmiah, bahan bakar nabati atau biofuel dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk menggantikan BBM fosil. Keduanya sama-sama merupakan campuran hidrokarbon yang dapat menyimpan energi kimia.

Beberapa jenis biofuel bahkan memiliki angka oktan yang tinggi, sehingga cocok untuk mesin berkompresi tinggi. Namun, sifat kimiawi biofuel berbeda dengan bensin fosil. Kandungan oksigen pada biofuel, misalnya, dapat mengubah karakteristik pembakaran, korosi bahan bakar, dan kompatibilitas dengan material sistem bahan bakar pada kendaraan lama.

Oleh karena itu, setiap formulasi baru wajib diuji secara komprehensif dari berbagai aspek, seperti stabilitas penyimpanan, korosi, kompatibilitas dengan karet dan plastik, performa pembakaran, emisi (seperti NOx dan partikel), serta dampak pada mesin dalam jangka panjang.

Tanpa pengujian yang lengkap dan valid, risiko kerusakan mesin atau peningkatan emisi tertentu tetap ada. Hal ini perlu menjadi perhatian utama dalam pengembangan dan implementasi biofuel.

Bagaimana Masa Depan Bobibos?

Pengembangan Bobibos sebagai bahan bakar alternatif menjanjikan, namun masih membutuhkan pengujian mendalam dan transparansi data. Dukungan pemerintah, keterlibatan industri, dan partisipasi publik sangat penting untuk mewujudkan potensi Bobibos sebagai solusi energi berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan Bobibos dapat membuka jalan bagi pemanfaatan sumber daya lokal dan peningkatan kesejahteraan petani.

Kesimpulan: Menanti Hasil Uji dan Sertifikasi Bobibos

Kemunculan Bobibos sebagai bahan bakar alternatif dari limbah jerami menjadi topik hangat di masyarakat. Klaim nilai oktan tinggi dan potensi dampak positif bagi petani menjadi daya tarik utama. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan. Saran dari Dosen ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, agar Bobibos diuji secara komprehensif oleh Lemigas sangatlah relevan.

Uji kelayakan meliputi aspek fisika, kimia, performa mesin, emisi, dan dampak jangka panjang. Transparansi hasil uji juga krusial untuk membangun kepercayaan publik. Sambil menunggu hasil uji dan sertifikasi resmi, mari kita ikuti perkembangan Bobibos dengan pikiran terbuka dan kritis. Potensi Bobibos untuk mendorong kemandirian energi dan kesejahteraan petani patut diapresiasi, namun keamanan dan keberlanjutan tetap menjadi prioritas utama.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Bobibos

Apa itu Bobibos?

Bobibos adalah nama merek untuk bahan bakar alternatif yang diklaim terbuat dari jerami dan memiliki nilai oktan hingga 98 persen.

Mengapa Bobibos menjadi perhatian?

Bobibos menjadi perhatian karena diklaim sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Apa saran dari Dosen ITB terkait Bobibos?

Dosen ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, menyarankan agar Bobibos diuji secara komprehensif oleh Lemigas untuk memastikan keamanan dan kelayakannya.

Apa saja jenis pengujian yang diperlukan untuk Bobibos?

Pengujian yang diperlukan meliputi uji fisika, kimia, performa mesin, emisi, dan dampak jangka panjang.

Apa potensi dampak positif Bobibos jika lolos uji?

Jika lolos uji, Bobibos berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong kemandirian energi di Indonesia.



Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa itu Bobibos?

Bobibos adalah nama merek untuk bahan bakar alternatif yang diklaim terbuat dari jerami dan memiliki nilai oktan hingga 98 persen.

Mengapa Bobibos menjadi perhatian?

Bobibos menjadi perhatian karena diklaim sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Apa saran dari Dosen ITB terkait Bobibos?

Dosen ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, menyarankan agar Bobibos diuji secara komprehensif oleh Lemigas untuk memastikan keamanan dan kelayakannya.

Apa saja jenis pengujian yang diperlukan untuk Bobibos?

Pengujian yang diperlukan meliputi uji fisika, kimia, performa mesin, emisi, dan dampak jangka panjang.

Apa potensi dampak positif Bobibos jika lolos uji?

Jika lolos uji, Bobibos berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong kemandirian energi di Indonesia.

Posting Komentar