USK Gelar Konferensi Internasional Teknologi Hijau dan Ekonomi Sirkular 2025

Table of Contents

Universitas Syiah Kuala Aceh, Gelar Konferensi Internasional Teknologi Hijau dan Ekonomi Sirkular


Universitas Syiah Kuala (USK) kembali membuktikan komitmennya terhadap inovasi dan pembangunan berkelanjutan dengan sukses menggelar The 15th Annual International Conference (AIC) 2025. Konferensi internasional yang berfokus pada Teknologi Hijau dan Ekonomi Sirkular ini berlangsung meriah dari Kamis hingga Jumat, 5-6 Juni 2025, bertempat di Gedung AAC Dayan Dawood, Kampus Darussalam, Banda Aceh.

AIC 2025: Wadah Kolaborasi Global untuk Masa Depan Berkelanjutan

Rektor USK, Profesor Marwan, dalam sambutannya pada Kamis, 4 September 2025, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi mendalam atas terselenggaranya AIC 2025. Acara ini telah menjadi tradisi akademik yang berharga bagi USK sejak tahun 2011, terus berkembang menjadi platform penting untuk pertukaran pengetahuan dan kolaborasi lintas disiplin ilmu.

Profesor Marwan menekankan bahwa konferensi ini tidak hanya sekadar ajang akademik, tetapi juga sebagai motor penggerak lahirnya inovasi, kebijakan yang relevan, serta kemitraan strategis yang memiliki dampak luas. "Tema AIC tahun ini sangat relevan dengan tantangan global yang sedang kita hadapi. Konferensi ini menjadi momentum penting untuk melahirkan gagasan-gagasan inovatif serta kolaborasi internasional dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan," ujar Rektor Marwan. Beliau berharap, forum ini dapat memicu lahirnya ide-ide segar, penelitian berkualitas tinggi, serta memperkuat jejaring kolaborasi internasional USK, sehingga menjadi wadah bagi terciptanya kemitraan baru dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat global.

Pembicara Berkualitas Internasional dan Sesi Interaktif

AIC 2025 menghadirkan sejumlah pembicara utama terkemuka di kancah internasional, menambah bobot ilmiah dan perspektif global pada konferensi ini. Di antara para pakar tersebut adalah Profesor Soni M. Pradhanang, Ph.D. dari University of Rhode Island, Amerika Serikat; Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Indonesia; Dr. Tengku Adeline Adura Tengku Hamzah dari Universiti Malaya, Malaysia; serta Dr. Y Lan Pham dari Fraunhofer Institute IVV, Jerman. Kehadiran mereka memberikan wawasan mendalam mengenai perkembangan terkini di bidang teknologi hijau dan ekonomi sirkular.

Selain sesi keynote speaker, konferensi ini juga memperkaya diskusi melalui Sesi Invited Speaker yang menghadirkan para ahli di berbagai bidang. Profesor Dr. Taufik Fuadi Abidin dari USK memberikan pemaparan di bidang lingkungan dan hayati, didampingi oleh Dr. Zaid Perdana Nasution dari Universitas Sumatera Utara, serta Dr. Siti Baidurah Yusoff dari Universiti Sains Malaysia yang berbagi pandangannya di bidang ilmu sosial. Keberagaman latar belakang dan keahlian para pembicara ini memastikan bahwa diskusi mencakup spektrum yang luas dari isu-isu terkait.

Partisipasi Luas dan Pameran Inovasi

Antusiasme terhadap AIC 2025 terlihat dari partisipasi ratusan peneliti, akademisi, profesional, dan mahasiswa dari berbagai negara yang hadir baik secara luring maupun daring melalui platform digital. Antusiasme ini juga tercermin dari jumlah abstrak yang diterima panitia, yaitu lebih dari 300 abstrak dari berbagai institusi di dalam maupun luar negeri. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, sebanyak 238 abstrak dinyatakan lolos dan siap dipresentasikan, menunjukkan tingginya minat dan kualitas riset yang diajukan. Peserta konferensi tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari negara-negara seperti Italia, Jerman, Malaysia, Amerika Serikat, dan Palestina.

Sebagai pelengkap rangkaian kegiatan, AIC 2025 turut diramaikan dengan pergelaran pameran dan stan mitra. Pameran ini menampilkan berbagai hasil riset, inovasi terbaru, serta produk unggulan yang sejalan dengan tema besar konferensi, memberikan gambaran nyata tentang penerapan teknologi hijau dan prinsip ekonomi sirkular dalam aksi.

Komitmen USK untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ketua Panitia AIC 2025, Profesor Dr. M. Faisal, S.T., M.Eng., menjelaskan bahwa Annual International Conference (AIC) merupakan agenda rutin tahunan USK yang bertujuan untuk memperluas jejaring akademik dan meningkatkan kontribusi riset universitas terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan mengusung tema "Innovating Together for a Sustainable Future: Green Technologies and Circular Economy in Action," AIC 2025 menegaskan komitmen USK untuk menjadi garda terdepan dalam pencarian solusi global.

"Selama lebih dari satu dekade, AIC telah menjadi forum internasional yang tak ternilai harganya, mempertemukan para akademisi lintas disiplin ilmu," ujar Prof. Faisal. "Tahun ini, kami berharap AIC dapat semakin memperkuat peran USK dalam memberikan solusi nyata terhadap isu-isu global, khususnya di bidang teknologi hijau dan ekonomi sirkular."

Dengan kesuksesan AIC 2025, Universitas Syiah Kuala semakin memantapkan posisinya sebagai pusat keunggulan akademik yang aktif berkontribusi dalam menghadapi tantangan global melalui inovasi dan kolaborasi internasional.

Posting Komentar