Tudor Yakin Juventus Mampu Raih Scudetto: Derby d'Italia Lebih dari Tiga Poin

Table of Contents

Tudor: ‘Obviously Juventus can win Scudetto, Inter worth more than 3 points’


Pelatih Juventus, Igor Tudor, menegaskan keyakinannya bahwa timnya memiliki kemampuan untuk memenangkan Scudetto musim ini. Ia juga menyoroti pentingnya laga Derby d'Italia melawan Inter, yang menurutnya bernilai lebih dari sekadar tiga poin. Pertandingan yang sangat dinantikan ini akan digelar di Allianz Juventus Stadium di Turin pada Sabtu pukul 17.00 waktu Inggris (16.00 GMT).

Keyakinan Tudor: Juventus Pantas Diperhitungkan dalam Perburuan Gelar

Dalam wawancara dengan DAZN Italia, Tudor menekankan bahwa laga melawan Inter adalah pertandingan yang sangat penting. Ia percaya bahwa persiapan untuk laga-laga besar seperti ini menjadi lebih mudah. "Inter adalah tim yang hebat, mereka memiliki pemain yang sudah matang dan berpengalaman. Kami akan memberikan yang terbaik, fokus pada kekuatan kami, dan memperbaiki kelemahan kami. Pada akhirnya, kita lihat siapa yang lebih baik," ujar Tudor.

Meskipun Inter dan Napoli sering disebut sebagai kandidat kuat peraih gelar Serie A, Tudor enggan mencoret Juventus dari perburuan tersebut. "Jelas, tim ini bisa berjuang untuk memenangkan Scudetto. Di awal musim, dalam beberapa pertemuan tim, saya berbicara tentang kemungkinan memenangkan liga dan tujuan kami, tetapi kemudian saya menutup pintu dan tidak akan membicarakannya lagi. Saya hanya berbicara tentang hal-hal konkret, Anda harus meraih hasil, bukan hanya membicarakannya," tegasnya.

Fokus pada Pemain: Vlahovic dan Yildiz

Dusan Vlahovic, yang sempat diisukan akan meninggalkan Juventus pada musim panas ini, kini kembali menjadi bagian penting tim. Tudor menekankan pentingnya menjaga fokus Vlahovic. "Ini adalah situasi yang tidak biasa dengan kontraknya yang akan berakhir, tetapi ia baru berusia 25 tahun, ia masih terus berkembang sebagai pribadi. Tahun-tahun terbaiknya ada di depannya, ia bahkan belum setengah jalan dalam kariernya," kata Tudor. "Ia menemukan kekuatan untuk berkonsentrasi di saat yang sangat sulit. Saya mencoba memberinya kasih sayang saat ia membutuhkan, dan hukuman saat ia membutuhkannya."

Berbeda dengan Vlahovic, Tudor mengaku tidak perlu banyak bicara kepada Kenan Yildiz. "Beberapa waktu lalu saya berbicara kepada skuad dan mencatat bahwa saya tidak pernah mengatakan apa pun kepada Yildiz di depan yang lain, karena ia melakukan semua yang perlu ia lakukan. Perbedaannya dibuat oleh motivasi yang Anda miliki setiap hari, dan Yildiz membuktikan bahwa ia memilikinya. Ia memiliki segalanya untuk menjadi pemain top," puji Tudor.

Pengaruh Gleison Bremer dan Pengalaman Tudor

Juventus menunjukkan peningkatan soliditas defensif sejak kembalinya Gleison Bremer dari cedera ligamen anterior cruciatum. "Gleison sangat penting dalam banyak hal, baik sebagai pemain maupun sebagai pemimpin. Ruang ganti membutuhkan dia dan karismanya. Ia sangat baik, selalu siap membantu rekan satu timnya," jelas Tudor.

Tudor menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di Juventus, kemudian kembali sebagai asisten manajer Andrea Pirlo. Sekarang sebagai pelatih kepala, ia merasakan hal yang luar biasa. "Luar biasa. Saya tidak bermain sebanyak yang saya inginkan, karena saya mengalami cedera pergelangan kaki dan harus pensiun lebih awal, jadi saya merasa tidak memberikan sebanyak yang seharusnya. Ketika saya mulai melatih pada usia 31 tahun, saya bermimpi memimpin Juventus, karena saya merasa berutang sesuatu kepada klub," ungkap Tudor.

Jika Tudor bisa membawa mantan rekan satu timnya dari masa lalu ke Juventus saat ini, ia tidak ragu untuk menyebutkan nama. Namun, Tudor tidak mengungkap siapa mantan rekan setimnya tersebut.

Posting Komentar