Ribuan Personel Bersama Menteri LH Bersihkan Sisa Banjir Pasar Badung dan Kumbasari
DENPASAR - Menghadapi dampak pascabanjir yang menyisakan tumpukan sampah di sejumlah titik vital, ribuan personel gabungan dari berbagai pemangku kepentingan di Provinsi Bali bersinergi dalam aksi bersih-bersih besar-besaran. Fokus utama kegiatan yang berlangsung pada Minggu (14/9) ini adalah membersihkan area Pasar Badung, Pasar Kumbasari, serta aliran Sungai Tukad Badung yang terdampak parah oleh banjir.
Aksi kolosal ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurofiq, didampingi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Selain itu, tampak pula Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadi Saputra, yang menunjukkan soliditas dalam penanganan bencana.
Mobilisasi Ribuan Personel dan Penanganan Sampah Darurat
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, dalam keterangannya menyampaikan bahwa aksi bersih-bersih ini melibatkan sekitar 1.100 orang. Semangat gotong royong terlihat jelas dari partisipasi berbagai elemen masyarakat dan instansi terkait. Hingga berita ini diturunkan, tercatat sebanyak 84 ton sampah berhasil diangkut dari lokasi terdampak. Namun, masih ada sekitar 210 ton sampah sisa banjir yang membutuhkan penanganan segera.
“Ini adalah sampah spesifik akibat kondisi darurat bencana, sehingga penanganannya juga harus dilakukan secara darurat. Kami telah berkoordinasi dan meminta bantuan Bapak Gubernur agar sampah ini segera dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung,” ujar Hanif Faisol Nurofiq. Ia menargetkan, dalam kurun waktu maksimal satu bulan, seluruh sampah pascabanjir ini dapat terangkut seluruhnya.
Strategi Jangka Panjang untuk Mitigasi Banjir dan Penguatan Lingkungan
Lebih lanjut, Menteri Hanif menekankan pentingnya pendekatan strategis jangka panjang untuk memperkuat ketahanan lingkungan Bali, yang dinilai masih rentan terhadap curah hujan tinggi. Salah satu langkah krusial yang diidentifikasi adalah perlunya pembentukan dan pengelolaan daerah resapan air di wilayah hulu. Diperkirakan, dibutuhkan sekitar 14 ribu hektare area resapan yang memadai di daerah hulu untuk dapat menahan limpasan air hujan sebelum mencapai wilayah padat penduduk seperti Denpasar dan Badung.
Baca Juga: Feby Febiola Kabarkan Rumah Aman dari Banjir Bali: Curhat Insomnia dan Kepedulian Lingkungan
Apresiasi dan Harapan Pemulihan Denpasar
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam aksi bersih-bersih ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Bali, jajaran TNI dan Polri, seluruh stakeholder, serta masyarakat luas yang telah menunjukkan kepedulian dan kerja sama yang luar biasa.
“Semoga dengan kerja sama dan kepedulian semua pihak, Denpasar dapat segera pulih dari dampak banjir ini. Ke depan, kita bisa lebih siap dalam menghadapi tantangan lingkungan serta menjaga kota ini tetap bersih, nyaman, dan lestari,” harap Jaya Negara.
Perencanaan Normalisasi Sungai dan Penanganan Titik Prioritas
Jaya Negara juga menjelaskan bahwa aksi bersih-bersih ini diawali dari kawasan Wangaya dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material banjir. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan ke arah selatan dengan fokus pada empat titik prioritas, yang salah satunya adalah Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. Area pasar tradisional ini merupakan pusat aktivitas ekonomi yang sangat vital bagi masyarakat.
Terkait dengan penanganan aliran sungai, Jaya Negara menambahkan, “Untuk Tukad Badung yang menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS), kami sudah mengajukan agar dilakukan normalisasi sungai. Saat ini sedimentasi cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengerukan secara berkelanjutan.” Meskipun proses normalisasi sungai membutuhkan waktu yang panjang, namun hal ini dianggap sangat mendesak mengingat Tukad Badung dan Tukad Mati merupakan sentral aliran air di Denpasar yang sangat krusial dalam sistem drainase perkotaan.
Banjir yang melanda Denpasar beberapa waktu lalu tidak hanya menyebabkan genangan di permukiman dan area publik, tetapi juga menimbulkan kerugian materiel. Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sariawan, mencatat bahwa setidaknya ada 35 unit mobil yang terendam dan menjadi korban banjir di area Pasar Badung, yang kemudian harus diderek untuk diselamatkan.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Kapan aksi bersih-bersih sisa banjir di Pasar Badung dan Kumbasari dilaksanakan?
Aksi bersih-bersih dilaksanakan pada hari Minggu, 14 September.
Siapa saja pejabat yang hadir dalam kegiatan bersih-bersih tersebut?
Kegiatan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadi Saputra.
Berapa banyak personel yang terlibat dalam aksi bersih-bersih ini?
Aksi bersih-bersih ini melibatkan sekitar 1.100 orang personel gabungan.
Berapa ton sampah yang berhasil diangkut dari lokasi banjir?
Hingga kemarin, tercatat 84 ton sampah berhasil diangkut. Masih ada sekitar 210 ton sampah sisa banjir yang perlu ditangani.
Ke mana sampah sisa banjir akan dibuang?
Sampah sisa banjir akan dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung.
Apa langkah strategis jangka panjang yang diusulkan untuk mitigasi banjir di Bali?
Diperlukan sekitar 14 ribu hektare daerah resapan di wilayah hulu untuk menahan limpasan air yang menuju Denpasar dan Badung.
Apa yang diajukan terkait penanganan Sungai Tukad Badung?
Sudah diajukan agar dilakukan normalisasi sungai karena sedimentasi yang cukup tinggi dan memerlukan pengerukan berkelanjutan.
Berapa unit mobil yang terendam banjir di Pasar Badung?
Ada 35 unit mobil yang terendam banjir dan menjadi korban.
Posting Komentar