Ranking FIFA September 2025: Timnas Indonesia Melorot, Thailand Kuasai ASEAN
Bola.net – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kembali merilis pembaruan ranking FIFA untuk edisi September 2025 pada Kamis (18/9/2025) sore WIB. Pengumuman ini membawa kabar yang kurang menggembirakan bagi Timnas Indonesia, yang harus menerima penurunan posisi di tabel peringkat dunia.
Meski telah berjuang di FIFA Matchday, skuad Garuda tidak mampu mempertahankan peringkat sebelumnya. Sementara itu, Thailand tetap kokoh di puncak sebagai kekuatan dominan di kawasan Asia Tenggara, menunjukkan konsistensi performa yang patut diacungi jempol.
Perjalanan Timnas Indonesia yang Melorot Satu Tingkat
Pada edisi ranking sebelumnya, Timnas Indonesia berhasil menempati posisi ke-118 dunia, sebuah pencapaian yang cukup membanggakan. Namun, dalam pembaruan terbaru ini, tim asuhan Patrick Kluivert harus rela turun satu strip ke peringkat 119.
Skuad Garuda kini mengumpulkan 1157,94 poin, sebuah penurunan yang terasa ironis mengingat performa menjanjikan mereka di FIFA Matchday bulan September. Publik dan penggemar mungkin bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi, mengingat hasil positif yang diraih.
Selama FIFA Matchday bulan September, Indonesia berhasil mencatatkan kemenangan telak 6-0 atas Chinese Taipei, menunjukkan superioritas di lapangan. Selain itu, mereka juga sukses menahan imbang Lebanon tanpa gol, sebuah hasil yang tidak mudah didapatkan.
Dua pertandingan ini sebenarnya mendatangkan tambahan 3,39 poin bagi Timnas Indonesia, sebuah angka yang seharusnya bisa menopang posisi. Namun, penambahan poin tersebut ternyata belum cukup untuk membendung pergerakan tim-tim lain yang mungkin meraih hasil lebih baik atau menghadapi lawan dengan koefisien poin lebih tinggi.
Thailand: Dominasi 'Gajah Perang' di Asia Tenggara
Berbeda jauh dengan nasib Indonesia, Thailand terus menunjukkan dominasinya sebagai kekuatan utama sepak bola Asia Tenggara. Tim berjuluk “Gajah Perang” ini berhasil mempertahankan peringkat ke-101 dunia, menegaskan posisi mereka di antara negara-negara tetangga.
Thailand kini mengoleksi 1222,20 poin, unggul cukup jauh dan stabil dibandingkan para pesaingnya di kawasan. Konsistensi ini menjadi bukti perencanaan dan pengembangan sepak bola yang matang di negara tersebut.
Dalam dua laga uji coba terakhirnya, Thailand tampil cukup solid dan strategis dalam mengumpulkan poin. Mereka berhasil mengalahkan Fiji dengan skor meyakinkan 3-0, menunjukkan kualitas serangan yang efektif.
Meskipun harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Irak dalam pertandingan lain, catatan keseluruhan tersebut sudah cukup untuk menjaga posisi mereka. Dengan demikian, Thailand tetap berada di atas Vietnam, Indonesia, dan Malaysia, mengukuhkan statusnya sebagai raja ASEAN.
Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Thom Haye dan Pemain Diaspora di BRI Liga 1
Dinamika Peringkat Negara ASEAN Lainnya
Persaingan di kawasan ASEAN tidak hanya melibatkan Indonesia dan Thailand, tetapi juga negara-negara lain yang terus berbenah. Vietnam kembali menorehkan keunggulan atas Indonesia dalam daftar ranking FIFA edisi September ini.
The Golden Star Warriors kini menduduki peringkat ke-114 dunia dengan perolehan 1169,92 poin, selisih lima tingkat dari Indonesia. Konsistensi para pemain seperti Nguyen Quang Hai dan rekan-rekannya memperlihatkan stabilitas performa mereka di kancah internasional.
Di bawah Vietnam dan Indonesia, Malaysia terus berupaya keras untuk menempel ketat para rivalnya di Asia Tenggara. Harimau Malaya saat ini menempati urutan ke-123 dunia dengan 1148,23 poin, menunjukkan potensi untuk terus naik.
Filipina juga masih menjaga posisi mereka dalam persaingan regional, bertahan di peringkat ke-143 dunia. Tim ini berhasil mengumpulkan 1066,35 poin, menjadi salah satu kekuatan yang tidak bisa diremehkan di kawasan.
Sementara itu, Brunei Darussalam tercatat berada di peringkat ke-183 dunia dengan koleksi 900,62 poin. Perjalanan setiap negara di ranking FIFA mencerminkan tantangan dan peluang yang berbeda dalam upaya meningkatkan kualitas sepak bola mereka.
Menganalisis Sistem Poin FIFA dan Prospek ke Depan
Penurunan peringkat Timnas Indonesia, meskipun meraih hasil positif, seringkali disebabkan oleh kompleksitas sistem perhitungan poin FIFA. Sistem ini tidak hanya mempertimbangkan kemenangan atau kekalahan, tetapi juga kekuatan lawan yang dihadapi, pentingnya pertandingan (koefisien), dan hasil tim lain di peringkat berdekatan.
Mungkin lawan yang dihadapi Indonesia, meski menang, memiliki koefisien yang tidak terlalu tinggi, sementara tim-tim di atas atau di bawah Indonesia meraih kemenangan atas lawan yang lebih kuat. Untuk mendongkrak ranking secara signifikan, Timnas Indonesia perlu lebih sering memenangkan pertandingan melawan tim dengan peringkat yang lebih tinggi dalam laga-laga resmi.
Di bawah arahan Patrick Kluivert, Timnas Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memperbaiki posisi mereka di ranking FIFA. Konsistensi dalam performa dan keberanian menghadapi lawan-lawan tangguh akan menjadi kunci utama dalam perjalanan selanjutnya.
Meskipun ada sedikit kemunduran, semangat Timnas Indonesia untuk bersaing di level internasional tidak boleh padam. Ranking hanyalah sebuah indikator, namun kerja keras dan peningkatan kualitas tim secara keseluruhan akan membawa hasil yang lebih baik di masa depan.
Posting Komentar