Evakuasi Dramatis: 8 Jasad Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Berhasil Diangkat

Table of Contents

Butuh 31 Jam, Tim SAR Berhasil Evakuasi 8 Jasad Korban Helikopter Jatuh di Kalsel


Setelah perjuangan heroik selama lebih dari 31 jam yang penuh tantangan, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh delapan jasad korban kecelakaan helikopter BK117 D3 milik Estindo Air. Penemuan bangkai helikopter di kawasan hutan terpencil Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Rabu, 3 September 2025, sekitar pukul 14.45 WITA, menandai dimulainya operasi penyelamatan yang intens.

Medan Sulit dan Kondisi Cuaca Menghadang Proses Evakuasi

Proses evakuasi yang berlangsung sejak penemuan lokasi kecelakaan tersebut diwarnai berbagai tantangan berat. Medan yang terjal dan kondisi cuaca yang seringkali diwarnai hujan lebat menjadi rintangan utama, secara signifikan mempersulit akses menuju titik jatuhnya helikopter. Tim SAR harus berjuang menembus belantara dan menghadapi jalur yang licin serta berbahaya demi mencapai lokasi reruntuhan.

Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan ini. “Alhamdulillah, seluruh jasad berhasil kita evakuasi meskipun beberapa jasad sudah tidak utuh lagi bagian tubuhnya,” ujarnya dikutip Antara pada Kamis, 4 September 2025. Pernyataan ini menggambarkan betapa sulitnya kondisi korban dan medan tempat kecelakaan terjadi.

Penanganan dan Identifikasi Jasad Korban

Seluruh delapan jasad korban segera dimasukkan ke dalam kantong jenazah SAR setelah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Proses selanjutnya melibatkan pengangkutan menggunakan lima ambulans yang dikawal ketat oleh mobil patroli polisi (patwal), menunjukkan keseriusan dan protokol penanganan korban kecelakaan udara.

Sebelum diberangkatkan menuju fasilitas medis, proses identifikasi awal terhadap jenazah sempat dilakukan di lokasi evakuasi sekitar pukul 21.55 WITA. Tak lama kemudian, sekitar pukul 22.30 WITA, seluruh iring-iringan kendaraan meninggalkan lokasi untuk membawa jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalsel di Banjarmasin. Di sana, proses identifikasi lanjutan dan pemeriksaan forensik akan dilakukan untuk memastikan identitas para korban dan mengumpulkan bukti lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Detil Lokasi Penemuan dan Respons Cepat Tim SAR

Bangkai helikopter BK117 D3 Estindo Air ditemukan di titik koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E. Lokasi ini diketahui berjarak sekitar 700 meter dari titik koordinat awal yang sebelumnya diinformasikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Perbedaan jarak ini menunjukkan kompleksitas pencarian di area hutan yang luas dan minimnya penanda.

Menyusul penemuan bangkai helikopter dan jasad korban, On Scene Commander (OSC) segera mengerahkan semua unit SAR darat yang telah bersiaga di area tersebut. Pengerahan cepat ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi yang mendesak, mengingat kondisi medan dan cuaca yang tidak menentu. Kolaborasi antarunit menjadi kunci dalam menjalankan operasi yang sarat risiko ini.

Sinergi Tim Gabungan dan Dukungan Masyarakat

Evakuasi seluruh jasad korban akhirnya berhasil diselesaikan pada Kamis malam, 4 September 2025, tepat pukul 21.50 WITA. Keberhasilan operasi ini merupakan buah dari kerja keras dan koordinasi yang solid antara berbagai unsur Tim SAR gabungan. Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menegaskan bahwa upaya ini melibatkan personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta berbagai elemen potensi SAR lainnya. Selain itu, dukungan penuh dari masyarakat setempat juga menjadi faktor krusial dalam kelancaran dan kesuksesan operasi penyelamatan ini. Mereka memberikan bantuan logistik, pengetahuan medan, dan semangat yang tak ternilai. Insiden ini sekali lagi menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan semangat gotong royong dalam menghadapi situasi darurat yang menuntut upaya kolektif.

Posting Komentar