Demo Ojol Jakarta 17 September 2025: Lokasi, Tuntutan, dan Dampak
/data/photo/2025/05/20/682c1db758c26.jpeg)
VGI.CO.ID - Jakarta bersiap menyambut aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan melibatkan ribuan pengemudi ojek online (ojol) pada Rabu, 17 September 2025. Aksi yang bertajuk "179 Ojol" ini digagas oleh Asosiasi Pengemudi Ojek Online Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia. Demonstrasi ini diperkirakan akan diikuti oleh massa antara 2.000 hingga 5.000 orang, yang berasal dari berbagai daerah.
Ketua Umum GARDA Indonesia, Raden Igun Wicaksono, telah mengonfirmasi rencana ini, menyampaikan informasi detail terkait lokasi dan tujuan aksi. Aksi ini mencerminkan keresahan para pengemudi ojol terhadap berbagai isu yang mereka hadapi dalam menjalankan profesinya sehari-hari. Tuntutan yang mereka ajukan mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan regulasi, tarif, dan praktik bisnis aplikator.
Rute dan Titik Kumpul Demo Ojol 17 September 2025
Aksi unjuk rasa ini akan dimulai dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai titik awal. Dari Kemenhub, massa akan bergerak menuju Istana Presiden untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. Rute demonstrasi kemudian akan berakhir di depan Gedung DPR RI.
Pemilihan lokasi ini menunjukkan fokus para pengemudi ojol untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada pihak-pihak yang dianggap memiliki wewenang dalam mengambil kebijakan. Pemilihan lokasi yang strategis ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian publik dan pemerintah terhadap isu-isu yang mereka perjuangkan.
Tuntutan Utama yang Disuarakan GARDA Indonesia
GARDA Indonesia telah merumuskan tujuh tuntutan utama yang menjadi fokus dalam aksi unjuk rasa ini. Tuntutan tersebut mencakup berbagai aspek yang memengaruhi kehidupan dan penghidupan para pengemudi ojol.
Salah satu tuntutan utama adalah mendorong RUU Transportasi Online agar masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2025–2026. Selain itu, mereka juga menuntut regulasi tarif yang jelas untuk layanan antar barang dan makanan. Tuntutan lainnya adalah audit investigatif terhadap potongan 5 persen yang diambil oleh aplikator dari setiap transaksi.
Rincian Tuntutan Lainnya
Selain itu, GARDA Indonesia menuntut penghapusan berbagai program yang dianggap merugikan pengemudi, seperti Argo Goceng (Aceng), slot, multi order, dan member berbayar. Mereka juga meminta pengusutan tuntas terhadap tragedi yang terjadi pada 28 Agustus 2025 oleh Kapolri. Isu-isu ini mencerminkan kekhawatiran pengemudi ojol terhadap praktik bisnis aplikator dan perlindungan terhadap hak-hak mereka.
GARDA Indonesia juga mengimbau masyarakat Jakarta untuk mempertimbangkan moda transportasi alternatif pada hari tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengemudi ojol berencana melakukan off bid massal sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Agus Jabo Takziah: Santunan Kemensos untuk Keluarga Korban Demo Yogyakarta
Reaksi dan Sikap Pengemudi Ojol Terhadap Demo
Meskipun aksi ini direncanakan melibatkan ribuan pengemudi, tidak semua ojol sepakat untuk turut serta dalam demonstrasi. Ketua Korwil Ojol Jakarta Utara, Mansyur, menyatakan bahwa sekitar 2.000 anggota komunitasnya tidak akan ikut serta.
Mansyur berpendapat bahwa lebih baik bagi mereka untuk tetap mencari nafkah dengan tetap “on bid” atau menerima order. Sikap ini mencerminkan perbedaan pandangan di kalangan pengemudi ojol mengenai cara terbaik untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Beberapa pengemudi memilih untuk tetap bekerja, sementara yang lain memilih untuk mendukung aksi unjuk rasa.
Alternatif dan Dukungan
Di sisi lain, beberapa pengemudi memilih jalan tengah dengan meliburkan diri setengah hari sebagai bentuk penghormatan terhadap aksi demonstrasi. Abim (24), seorang pengemudi ojol reguler, menyatakan bahwa ia hanya akan menarik order hingga siang hari.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak pengemudi reguler merasa dirugikan oleh program seperti Argo Goceng. Hal ini menunjukkan bahwa keresahan terhadap praktik bisnis aplikator dirasakan oleh berbagai kalangan pengemudi ojol. Dukungan terhadap aksi ini datang dari berbagai lapisan pengemudi, meskipun dengan cara yang berbeda.
Dampak dan Antisipasi
Aksi demo ojol yang akan datang ini diperkirakan akan berdampak pada mobilitas di Jakarta, khususnya bagi pengguna transportasi online. Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri dan mencari alternatif transportasi pada tanggal 17 September 2025.
Pihak berwenang diharapkan dapat mengamankan jalannya aksi unjuk rasa agar berlangsung dengan damai dan tertib. Hal ini penting untuk menghindari gangguan terhadap ketertiban umum dan memastikan hak para pengunjuk rasa untuk menyampaikan pendapat mereka.
Aksi demo ojol pada 17 September 2025 merupakan wujud nyata dari perjuangan para pengemudi ojol untuk mendapatkan hak dan perlindungan yang lebih baik. Tuntutan mereka mencerminkan berbagai masalah yang dihadapi dalam menjalankan profesi mereka.
Masyarakat diharapkan dapat memahami aspirasi para pengemudi ojol dan mendukung upaya mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan berkelanjutan. Semoga aksi ini dapat menjadi momentum penting untuk perbaikan regulasi dan praktik bisnis di industri transportasi online.
Posting Komentar