Beéle Digugat Isabella Ladera atas Dugaan Bocorkan Video Pribadi
Bintang pop Kolombia, Beéle, yang bernama asli Brandon de Jesús López Orozco, tengah menghadapi gugatan serius dari mantan kekasihnya, influencer asal Venezuela Isabella Ladera. Ladera menuduh Beéle bertanggung jawab atas kebocoran video seks pribadi mereka, mengklaim bahwa tindakan ilegal ini telah menyebabkan kerugian emosional yang parah baginya.
Gugatan tersebut, yang diajukan oleh Ladera pada Senin (15 September) dan berhasil didapatkan oleh Billboard, merupakan babak terbaru dalam perseteruan sengit antara kedua mantan pasangan ini. Video kebersamaan mereka secara pribadi menjadi viral pada tanggal 7 September, memicu serangkaian tuduhan dan penolakan.
Awal Mula Tuduhan dan Penolakan
Setelah video tersebut tersebar luas, Ladera secara terbuka menuduh Beéle sebagai sumber kebocoran. Namun, perwakilan Beéle dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa sang penyanyi juga adalah “korban” dalam situasi yang merugikan ini.
Kini, Ladera semakin memperkuat tuduhannya dengan menyatakan dalam gugatan bahwa Beéle sengaja mempublikasikan video tersebut secara daring atau membagikannya kepada pihak lain yang kemudian melakukan hal serupa. Pihak pengacaranya menyajikan argumen yang kuat mengenai kepemilikan dan akses video tersebut.
Dasar Hukum Gugatan Isabella Ladera
Pengacara Ladera dari firma hukum Miami, Hachar Law Group, menegaskan bahwa hanya dua orang yang memiliki video-video tersebut. Ladera sendiri telah menghapus salinannya hampir satu setengah tahun sebelumnya, meninggalkan Beéle sebagai satu-satunya pihak lain yang diketahui memiliki akses.
Mereka juga menyoroti bahwa Beéle telah menunjukkan niatnya yang jelas ketika menolak untuk menghapus video-video itu saat Ladera memintanya. Ini menjadi poin krusial dalam gugatan yang diajukan terhadap bintang pop tersebut, menunjukkan dugaan pengabaian permintaan privasi.
Ladera menggugat Beéle atas dasar pelanggaran privasi, pelecehan siber seksual, menyebabkan penderitaan emosional yang disengaja, dan kelalaian. Ia menuntut ganti rugi yang “jauh melebihi” ambang batas minimum $50.000, menggambarkan penderitaan “rasa malu, penghinaan, dan penderitaan mental” akibat pengungkapan urusan dan aktivitas pribadinya kepada publik.
Pernyataan Pihak Ladera dan Dukungan Hukum
Perwakilan Beéle tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Rabu (17 September), menambah misteri seputar posisi sang penyanyi. Sementara itu, Ladera mengeluarkan pernyataan emosional melalui Billboard pada Kamis (18 September) terkait gugatan tersebut.
“Tidak seorang pun boleh memanfaatkan kerentanan orang lain untuk menghasilkan uang atau membuat konten,” ujar Ladera. “Ini bukanlah hiburan; ini adalah kejahatan, dan satu-satunya yang tersisa hanyalah luka.”
Salah satu pengacara Ladera, Pierre Hachar Jr., menambahkan bahwa gugatan ini “tentang membela salah satu hak paling fundamental Ms. Ladera, yaitu privasinya.” Timnya terus melakukan penyelidikan mendalam terhadap publikasi video tersebut, menunjukkan komitmen mereka terhadap kasus ini.
Baca Juga: Dampak Demensia FTD pada Bruce Willis: Kesulitan Bicara, Membaca, dan Berjalan
Hachar menyatakan dengan tegas, “Biarkanlah ini sangat jelas, bahwa setiap tindakan di masa lalu, sekarang, atau masa depan yang bersifat seperti ini, baik oleh tergugat ini atau yang lainnya, akan ditanggapi dengan tekad yang tak tergoyahkan dan ditangani sepenuhnya sesuai hukum.” Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pihak Ladera dalam memperjuangkan keadilan.
Kronologi Hubungan dan Insiden Kebocoran
Gugatan setebal sembilan halaman tersebut merinci kronologi hubungan Ladera dan Beéle, yang berawal dari pertemanan di Instagram pada tahun 2023 dan kemudian berkembang menjadi romantis. Ladera mengungkapkan bahwa ia merasakan “rasa aman dan nyaman bahwa ia telah bertemu seseorang yang benar-benar bisa menjadi ‘Yang Satu’.”
Menurut Ladera, Beéle-lah yang meminta mereka merekam interaksi seksual mereka. Ladera mengatakan bahwa ia “tidak pernah berpikir bahwa video-video ini akan pernah dibagikan kepada siapa pun, apalagi dipublikasikan ke seluruh dunia, seperti yang akhirnya terjadi.” Ini menunjukkan pelanggaran kepercayaan yang mendalam.
Ladera mengklaim bahwa pada tahun 2024, ia menghapus semua video yang dimilikinya dan meminta Beéle untuk melakukan hal yang sama. Namun, Beéle menolak, kata Ladera, dan “malah mempertanyakan kepercayaannya kepadanya.”
“Sedikit yang ia tahu bahwa kepercayaan yang ia miliki suatu hari nanti akan hancur,” bunyi gugatan itu, menyoroti rasa sakit dan pengkhianatan yang dirasakan Ladera. Pasangan ini kemudian berpisah pada bulan Maret lalu, “setelah berbagai kontroversi dan rumor” yang “sebagian besar dipicu oleh parasit internet yang tidak kredibel.”
Ladera mengklaim masalah video seks ini pertama kali muncul pada bulan Juni, ketika dua orang bernama Melany Fernandez dan Osvaldo Villalobos mendekatinya dengan tangkapan layar dari salah satu video pasangan tersebut. Individu-individu ini diduga memberi tahu Ladera bahwa tangkapan layar tersebut telah dibagikan kepada mereka dan memperingatkan bahwa video lengkapnya akan segera dirilis.
Manajemen Ladera menghubungi manajemen Beéle mengenai hal ini, dan ia yakin masalahnya telah terselesaikan. Namun, itu hanyalah permulaan dari masalah yang lebih besar. “Mengejutkan, pada 7 September 2025, salah satu video tersebut bocor melalui akun WhatsApp,” demikian bunyi gugatan itu. “Video tersebut menjadi viral, dan bagi Ladera dunia serasa berhenti.”
Respon Publik dan Langkah Hukum Beéle
Ladera segera menggunakan Instagram pada tanggal 8 September untuk mengatasi masalah ini, menulis dalam sebuah unggahan panjang bahwa Beéle adalah sumber kebocoran tersebut. Ia menyebutnya sebagai “salah satu pengkhianatan paling kejam” yang pernah ia alami, menekankan bahwa hanya mereka berdua yang memiliki akses ke rekaman itu, dan publikasi ini “merupakan bentuk kekerasan terhadap wanita.”
Pada tanggal 9 September, Beéle juga membagikan pernyataan di Instagram yang membantah bahwa ia adalah sumber kebocoran dan mengatakan bahwa kebocoran itu juga telah merugikannya. Unggahan tersebut, yang sejak itu telah dihapus, menyatakan bahwa pengacara Beéle sedang mengambil langkah-langkah untuk menghapus video-video tersebut.
“Beéle juga merupakan korban dari paparan kehidupan pribadinya tanpa persetujuan,” demikian bunyi pernyataan yang kini telah dihapus dari firma hukum Víctor Mosquera Marín Abogados dan DMR Law LLC. “Kami menolak segala bentuk kekerasan dan akan terus menempuh jalur hukum untuk memastikan pembelaan komprehensif atas hak-haknya.” Situasi ini menggambarkan bahwa kedua belah pihak merasa dirugikan dan melibatkan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.
Posting Komentar