Bandara Internasional Minangkabau: Gerbang Udara Rp97 Miliar di Daerah Terkaya ke-4 Sumbar
Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) membanggakan diri dengan memiliki Bandara Internasional Minangkabau, sebuah proyek infrastruktur bernilai fantastis mencapai Rp97 miliar. Bandara ini tidak hanya menjadi gerbang udara penting bagi Sumatera Barat, tetapi juga dibangun di salah satu daerah terkaya di provinsi tersebut, yaitu Kabupaten Padang Pariaman.
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) adalah bukti nyata komitmen Sumatera Barat dalam memajukan sektor transportasi dan pariwisata. Kehadiran BIM diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Lokasi Strategis di Kabupaten Padang Pariaman
Bandara Internasional Minangkabau terletak di Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Pemilihan lokasi ini sangat strategis, mengingat Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu daerah terkaya di Sumatera Barat, menempati peringkat ke-4 berdasarkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kabupaten Padang Pariaman: Penyumbang PAD Terbesar Ke-4 di Sumbar
Kabupaten Padang Pariaman telah membuktikan diri sebagai salah satu penyumbang PAD terbesar di Sumatera Barat. Berdasarkan data tahun 2025, Kabupaten Padang Pariaman berhasil mencatatkan PAD sebesar Rp180,80 miliar, menempatkannya di posisi ke-4 tertinggi di provinsi ini.
Pencapaian ini mencerminkan potensi ekonomi yang besar di Kabupaten Padang Pariaman dan kontribusinya terhadap pembangunan daerah. PAD yang besar ini mengindikasikan tingginya aktivitas ekonomi dan investasi di daerah tersebut.
Sejarah Pembangunan Bandara Internasional Minangkabau
Pembangunan Bandara Internasional Minangkabau dimulai sejak tahun 2001. Proyek ambisius ini menghabiskan biaya sebesar 9,4 miliar yen, yang jika dirupiahkan setara dengan Rp97 miliar pada saat itu. Bandara ini dibangun untuk menggantikan Bandar Udara Tabing yang sebelumnya melayani penerbangan di Sumatera Barat.
Kontraktor dari Jepang dan Indonesia
Pembangunan Bandara Internasional Minangkabau melibatkan kolaborasi antara kontraktor dari Jepang dan Indonesia. Kontraktor Jepang yang terlibat adalah Shimizu dan Marubeni Corp, sementara dari Indonesia dipercayakan kepada PT. Adhi Karya. Kolaborasi ini memastikan pembangunan bandara sesuai dengan standar internasional.
Pinjaman dari Japan Bank International Corporation (JICB)
Untuk membiayai pembangunan bandara, pemerintah mendapatkan pinjaman dari Japan Bank International Corporation (JICB) sebesar 9,4 miliar yen. Pinjaman ini menjadi bukti kepercayaan lembaga keuangan internasional terhadap potensi Sumatera Barat.
Peresmian dan Kapasitas Bandara
Bandara Internasional Minangkabau mulai dioperasikan secara penuh pada tanggal 22 Juli 2025. Bandara ini dibangun di atas lahan seluas 4,27 km2 dan dilengkapi dengan landasan pacu (runway) sepanjang 3.000 meter x 45 meter.
Dengan fasilitas yang modern dan memadai, Bandara Internasional Minangkabau siap melayani penerbangan domestik dan internasional. Kehadirannya akan meningkatkan aksesibilitas dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Sumatera Barat.
Manfaat Bandara Internasional Minangkabau
- Peningkatan Pariwisata: Mempermudah akses wisatawan ke Sumatera Barat, khususnya ke daerah-daerah wisata unggulan seperti Bukittinggi, Padang, dan Danau Maninjau.
- Pertumbuhan Ekonomi: Mendorong aktivitas ekonomi di sekitar bandara, termasuk sektor perhotelan, transportasi, dan perdagangan.
- Konektivitas yang Lebih Baik: Mempercepat koneksi dengan kota-kota lain di Indonesia dan dunia.
- Citra Positif Daerah: Menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur yang modern dan berkelas internasional.
Kesimpulan
Bandara Internasional Minangkabau adalah aset berharga bagi Sumatera Barat. Pembangunannya tidak hanya mencerminkan investasi besar, tetapi juga komitmen untuk meningkatkan konektivitas, pertumbuhan ekonomi, dan pariwisata di daerah. Kehadiran bandara ini diharapkan dapat membawa Sumatera Barat menuju masa depan yang lebih cerah.
Baca Juga: Panduan Lengkap Madrid Game: Petualangan di Ibukota Spanyol
FAQ
Kapan Bandara Internasional Minangkabau mulai dibangun?
Pembangunan Bandara Internasional Minangkabau dimulai sejak tahun 2001.
Di mana lokasi Bandara Internasional Minangkabau?
Bandara Internasional Minangkabau terletak di Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Berapa biaya pembangunan Bandara Internasional Minangkabau?
Biaya pembangunan Bandara Internasional Minangkabau mencapai 9,4 miliar yen atau setara dengan Rp97 miliar pada saat itu.
Kapan Bandara Internasional Minangkabau dioperasikan secara penuh?
Bandara Internasional Minangkabau dioperasikan secara penuh pada tanggal 22 Juli 2025.
Siapa kontraktor yang terlibat dalam pembangunan Bandara Internasional Minangkabau?
Kontraktor yang terlibat adalah Shimizu dan Marubeni Corp dari Jepang, serta PT. Adhi Karya dari Indonesia.
Posting Komentar