Analisis Mendalam: 3 Faktor Kunci Kesuksesan Awal Arema FC di BRI Super League 2025/2026

Table of Contents

3 Faktor Kunci Arema FC Raih Hasil Positif di Awal Musim BRI Super League: Kolaborasi Apik Pemain dan Pelatih


Bola.com, Malang - Arema FC memulai perjalanan mereka di BRI Super League musim 2025/2026 dengan performa yang menjanjikan. Perolehan 8 poin dari empat laga awal menempatkan tim berjuluk "Singo Edan" ini di posisi ketiga klasemen sementara, menandakan adanya perubahan signifikan dalam struktur tim.

Situasi internal Arema FC kini terlihat lebih kondusif dibandingkan musim-musim sebelumnya, seperti yang diakui oleh asisten pelatih, Kuncoro. Hal ini menjadi fondasi penting bagi performa yang berkelanjutan.

Solidnya Internal Tim dan Pengaruh Pelatih

Kuncoro, sosok yang memahami dinamika internal tim secara mendalam, mengakui bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam kekompakan tim musim ini. Pernyataan ini mengindikasikan adanya harmonisasi yang lebih baik di dalam ruang ganti dan di lapangan.

Situasi ini sangat kontras dengan musim-musim sebelumnya di mana Arema FC seringkali memulai kompetisi dengan tekanan berat, akibat kesulitan meraih poin dan kerap kali terperosok di papan bawah. “Bisa dinilai sendiri seperti apa situasi tim saat ini. Kalau dari tim kepelatihan, musim ini juga solid,” kata Kuncoro.

Manajemen Arema FC sempat dilanda kekhawatiran terkait banyaknya pemain asing yang terdaftar, dengan total 11 pemain. Kekhawatiran ini didasarkan pada potensi friksi dalam ruang ganti akibat persaingan untuk mendapatkan tempat di starting eleven.

Namun, pelatih kepala, Marcos Santos, mampu mengatasi tantangan ini dengan menerapkan rotasi pemain yang efektif. Rotasi ini tidak hanya mempertimbangkan perubahan strategi, tetapi juga cedera pemain, seperti yang dialami Odivan Koerich yang baru tampil pada laga keempat, atau sanksi yang diterima Yann Motta dan Matheus Blade.

“Pelatih kepala punya karakter yang bisa merangkul semua pemain. Ini membuat situasi lebih bagus,” lanjut Kuncoro. Pendekatan Marcos Santos dalam merangkul semua pemain terbukti efektif dalam menjaga keharmonisan tim, sebuah aspek yang sangat krusial dalam mencapai kesuksesan.

Kedalaman Skuad yang Mumpuni

Salah satu faktor kunci kesuksesan awal Arema FC adalah kedalaman skuad yang mumpuni. Rotasi pemain yang dilakukan pelatih tidak banyak mengurangi kekuatan tim, hal ini dibuktikan dengan konsistensi Arema dalam meraih poin di empat laga awal.

Meskipun sempat meraih hasil imbang dalam dua laga tandang melawan PSIM Yogyakarta dan Persijap Jepara, Arema tetap mampu mengamankan poin. Kedalaman skuad memungkinkan pelatih untuk melakukan perubahan strategi dan memberikan kesempatan bermain bagi pemain yang berbeda tanpa mengorbankan kualitas permainan.

Jadwal Awal yang Menguntungkan dan Kepercayaan Diri Pemain

Selain kedalaman skuad, Arema FC juga diuntungkan oleh jadwal awal kompetisi yang relatif lebih ringan. Empat pertandingan awal melawan tim yang kurang diunggulkan seperti PSBS Biak memberikan kesempatan bagi Arema untuk membangun kepercayaan diri.

Pertandingan melawan tim promosi seperti PSIM, Bhayangkara, dan Persijap memberikan momentum positif bagi Arema. Secara psikologis, pemain Arema memiliki keunggulan karena mereka datang dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan lawan. Sebuah studi dari *Journal of Sports Psychology* menemukan bahwa kepercayaan diri yang tinggi berkorelasi positif dengan performa atlet.

Peran Krusial Pelatih Marcos Santos

Keberadaan pelatih Marcos Santos juga menjadi faktor krusial dalam peningkatan performa Arema FC. Pelatih asal Brasil ini dengan cepat mampu membaur dengan staf kepelatihan dan pemain.

Adaptasi yang cepat ini terlihat sejak kedatangannya di sesi latihan, di mana dia sudah mengenal banyak pemain Singo Edan. Marcos melakukan riset mendalam tentang pemain dalam skuad sebelum bergabung, serta memanfaatkan mayoritas pemain asing yang berasal dari Brasil, yang memudahkannya dalam beradaptasi. Keterbukaan dan kemampuan adaptasi Santos berkontribusi besar pada suasana positif dalam tim.

Selain itu, Marcos juga menjalin hubungan baik dengan staf kepelatihan lokal maupun asing, termasuk mempertahankan Kuncoro sebagai asisten pelatih dan menugaskan Siswantoro sebagai pelatih fisik. Ini menunjukkan komitmen Santos untuk membangun tim yang solid dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Ringannya Beban Ekspektasi

Faktor terakhir namun tak kalah penting adalah beban yang lebih ringan yang diemban Arema FC musim ini. Ekspektasi fans yang tidak terlalu tinggi setelah performa kurang memuaskan di pramusim memberikan ruang bagi pemain untuk bermain lebih lepas.

Kegagalan di Piala Presiden dan uji coba melawan Persija, serta catatan buruk dalam tiga musim sebelumnya, membuat pemain Arema tidak terbebani target tinggi. Kemenangan meyakinkan 4-1 atas PSBS Biak di Stadion Kanjuruhan pada 11 Agustus lalu menjadi titik balik yang meningkatkan kepercayaan diri pemain menjelang laga-laga berikutnya. Menurut penelitian dari *The Sport Journal*, dukungan dan ekspektasi yang realistis dari pendukung dapat meningkatkan performa atlet.

Dengan kolaborasi yang apik antara pemain dan pelatih, serta dukungan faktor-faktor eksternal lainnya, Arema FC memiliki modal yang kuat untuk mengarungi BRI Super League 2025/2026 dengan lebih baik.

Posting Komentar