19 September: Hari Apa Saja? Sejarah dan Kesehatan Penting

Table of Contents

19 September Diperingati sebagai Hari Apa? Simak Daftarnya


VGI.CO.ID - Setiap tanggal dalam kalender memiliki cerita dan maknanya tersendiri. Tanggal 19 September, misalnya, menyimpan dua peringatan penting yang berbeda konteks, namun sama-sama relevan bagi kita. Di Indonesia, tanggal ini diperingati sebagai hari mengenang peristiwa heroik perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya. Sementara di dunia internasional, 19 September diperingati sebagai Hari Kesadaran Diseksi Aorta (Aortic Dissection Awareness Day).

Kedua peringatan ini menjadi pengingat penting. Satu sisi, mengingatkan kita akan perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa. Sisi lain, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan mewaspadai kondisi medis serius.

Peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato, Surabaya

Peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, yang kini dikenal sebagai Hotel Majapahit, adalah momen bersejarah. Kejadian ini merefleksikan semangat perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Kala itu, rakyat Surabaya dengan berani menurunkan bendera Belanda. Mereka merobek bagian birunya, menyisakan warna merah dan putih yang kemudian berkibar sebagai Sang Saka Merah Putih, simbol kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamasikan.

Latar Belakang Peristiwa Yamato

Peristiwa yang terjadi di Jalan Tunjungan No. 65, Surabaya ini berakar pada serangkaian kejadian pasca-proklamasi. Pemerintah Soekarno telah mengeluarkan maklumat pada 1 September 1945 yang memerintahkan pengibaran bendera Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, pada 19 September 1945 sekitar pukul 9 malam, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Victor Willem Charles Ploegman justru mengibarkan bendera Merah-Putih-Biru di sisi utara Hotel Yamato. Pengibaran bendera ini dilakukan tanpa persetujuan Pemerintah Indonesia dan dianggap sebagai provokasi.

Kronologi Perobekan Bendera

Kemarahan pemuda Surabaya terhadap tindakan Belanda tak terhindarkan. Mereka menganggap pengibaran bendera Belanda sebagai penghinaan terhadap kedaulatan Indonesia.

Soedirman, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan), berusaha berunding dengan Ploegman. Tujuannya adalah agar pihak Belanda menurunkan benderanya dari gedung Hotel Yamato.

Sayangnya, perundingan tidak berjalan lancar. Ploegman menolak permintaan Soedirman dan bahkan mengeluarkan pistol, memicu perkelahian antara pihak Belanda dan pemuda Surabaya.

Baca Juga: 7 Nama Masih Absen di TC Timnas Indonesia, Hubner dan Verdonk Sudah Bergabung

Dalam perkelahian itu, Ploegman tewas oleh Sidik. Namun, Sidik juga gugur di tangan tentara Belanda, sementara Soedirman dan Hariyono berhasil menyelamatkan diri.

Para pemuda yang berada di luar hotel dan menyadari bahwa perundingan gagal, turut terlibat dalam perkelahian di lobi hotel. Sebagian pemuda kemudian naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Kusno Wibowo dan Hariyono dengan berani memanjat tiang bendera. Mereka merobek bagian warna biru bendera Belanda, mengubahnya menjadi Merah Putih yang disambut sorak sorai 'Merdeka!' dari massa yang hadir.

Hari Kesadaran Diseksi Aorta (Aortic Dissection Awareness Day)

Selain peristiwa bersejarah di Surabaya, 19 September juga diperingati sebagai Hari Kesadaran Diseksi Aorta di seluruh dunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang diseksi aorta.

Diseksi aorta adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika lapisan dalam dinding aorta, pembuluh darah utama dari jantung, mengalami robekan. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan pendarahan internal yang fatal.

Mengapa Kesadaran Diseksi Aorta Penting?

Peningkatan kesadaran tentang diseksi aorta sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang cepat. Bagi penderita kondisi seperti sindrom Marfan, sindrom Loeys-Dietz, dan sindrom Ehlers-Danlos vascular, peringatan ini memiliki makna khusus.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan menyelamatkan nyawa. Diseksi aorta adalah kondisi yang jarang terjadi, namun sangat mematikan jika tidak segera ditangani.

Kondisi ini cenderung terjadi pada pria berusia 60-an dan 70-an. Namun, penting untuk diingat bahwa diseksi aorta dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.

Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran tentang gejala dan faktor risiko diseksi aorta sangatlah penting. Dengan pengetahuan yang cukup, kita dapat mengambil tindakan pencegahan dan mencari pertolongan medis secepat mungkin jika mengalami gejala yang mencurigakan.



Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa itu Diseksi Aorta?

Diseksi Aorta adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika lapisan dalam arteri utama tubuh (aorta) robek.

Mengapa Peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato begitu penting?

Peristiwa ini melambangkan semangat perjuangan rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi.

Kapan Peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato terjadi?

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945.

Posting Komentar