Sinergi BULOG-Mahakam Ulu: Bangun Gudang Logistik Perkuat Ketahanan Pangan Perbatasan
Perum BULOG baru-baru ini menerima kunjungan kehormatan dari Bupati Mahakam Ulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., bersama rombongan dari Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dalam rangka menjajaki kerja sama krusial pembangunan fasilitas pergudangan dan sistem logistik terpadu di wilayah tersebut. Audiensi yang berlangsung di Kantor Pusat Perum BULOG, Jakarta, ini menandai langkah proaktif bersama untuk memperkuat sistem distribusi serta menjamin ketahanan pangan nasional, khususnya di kawasan perbatasan yang seringkali menghadapi tantangan unik.
Tantangan Logistik Wilayah Perbatasan Mahakam Ulu
Kabupaten Mahakam Ulu, yang secara geografis strategis karena berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia, menghadapi tantangan logistik yang signifikan, terutama saat musim kemarau ketika debit Sungai Mahakam menurun drastis dan menghambat akses transportasi utama. Kondisi ekstrem ini secara langsung berdampak pada terbatasnya jalur pengiriman, peningkatan waktu tempuh yang lama, serta lonjakan harga komoditas pangan strategis yang tajam, khususnya di wilayah terpencil seperti Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari.
Komitmen Bersama untuk Solusi Berkelanjutan
Dalam audiensi penting tersebut, fokus utama pembahasan adalah urgensi pembangunan gudang logistik BULOG untuk menjamin ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan di seluruh penjuru Mahakam Ulu, sekaligus mengurangi disparitas harga antar wilayah. Sebagai bentuk komitmen kuat, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu menawarkan hibah lahan seluas 2 hingga 3 hektare, sebuah dukungan konkret yang vital untuk mewujudkan pembangunan fasilitas BULOG berkapasitas besar.
Selain infrastruktur penyimpanan, kerja sama ini juga membuka potensi besar bagi penyerapan hasil pertanian lokal, termasuk produksi beras varietas Mahulu yang memiliki prospek cerah untuk menjadi komoditas strategis dan disalurkan melalui jaringan BULOG secara nasional. Lebih lanjut, peluang pemberdayaan masyarakat akan dioptimalkan melalui kemitraan program Rumah Pangan Kita (RPK) dan jaringan penyalur beras SPHP, yang akan secara langsung meningkatkan partisipasi ekonomi dan kesejahteraan warga setempat.
Pemilihan Lokasi Strategis untuk Efisiensi Distribusi
Pemkab Mahakam Ulu telah menawarkan dua lokasi potensial yang dinilai sangat strategis untuk pendirian gudang BULOG, yakni di Datah Dawai, Kecamatan Long Pahangai, yang berdekatan dengan bandara perintis, serta di Ujoh Bilang, yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Mahakam Ulu sendiri. Kedua lokasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan aksesibilitas dan potensi untuk mendukung kegiatan distribusi pangan yang efisien, serta berfungsi sebagai pusat penyimpanan cadangan beras pemerintah (CBP) yang vital bagi stabilitas pasokan daerah.
Kehadiran gudang di lokasi-lokasi tersebut akan secara drastis memangkas rantai pasok dan meminimalkan biaya logistik yang selama ini menjadi beban, khususnya dalam menyalurkan bantuan pangan atau mendistribusikan komoditas saat terjadi gejolak harga. Dengan demikian, ketersediaan pangan akan lebih terjamin sepanjang tahun, bahkan di musim paceklik atau kondisi cuaca ekstrem, memastikan masyarakat perbatasan tidak lagi rentan terhadap fluktuasi pasokan dan harga.
Dampak Positif dan Penguatan Ketahanan Nasional
Kolaborasi strategis antara Perum BULOG dan Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu ini diharapkan membawa manfaat sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan efisiensi distribusi yang signifikan dan secara langsung mengurangi biaya logistik bagi seluruh pihak. Peningkatan aksesibilitas dan ketersediaan pangan akan secara langsung meningkatkan kualitas hidup masyarakat perbatasan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penyerapan produk pertanian asli daerah.
Perum BULOG menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen dan inisiatif proaktif dari Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dalam mendukung penguatan sistem logistik pangan di wilayah perbatasan, sebuah langkah yang krusial bagi ketahanan nasional. Sinergi ini merupakan wujud nyata kehadiran negara di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), menegaskan bahwa setiap sudut NKRI adalah bagian integral yang harus dijaga ketahanan pangannya demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Posting Komentar