Kematian Affan: Pemuda Muhammadiyah Kecam Kekerasan, Desak Perbaikan Prosedur

Table of Contents

Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Pemuda Muhammadiyah: Simbol Perjuangan Jutaan Pekerja!


JAKARTA - Kabar duka menyelimuti Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol), akibat tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pembubaran massa di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 29 Agustus 2025 ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi sorotan atas penanganan demonstrasi di Indonesia.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad, menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Affan. Beliau menegaskan bahwa peristiwa ini adalah pengingat penting bagi bangsa tentang bagaimana demonstrasi, yang merupakan hak konstitusional warga negara, seharusnya dikelola dengan damai dan penuh tanggung jawab. "Kami menyampaikan doa dan simpati yang tulus kepada keluarga almarhum Affan. Beliau adalah simbol perjuangan jutaan pekerja yang setiap hari menafkahi keluarga dengan penuh ketekunan," ujar Dzulfikar.

Demonstrasi dan Hak Demokratis

Dzulfikar Ahmad juga menekankan bahwa demonstrasi adalah bagian tak terpisahkan dari hak demokratis rakyat. Oleh karena itu, setiap tindakan yang mengarah pada eskalasi kekerasan dan berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat sipil harus dihindari oleh semua pihak. Pemuda Muhammadiyah mengecam keras segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam penyampaian pendapat di muka umum.

“Kami menghargai langkah Kapolri yang telah menunjukkan empati dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada keluarga korban,” kata Dzulfikar, mengapresiasi respons cepat dari pihak kepolisian. Namun, ia juga menekankan bahwa empati saja tidak cukup; perlu ada tindakan nyata untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.

Perbaikan SOP dan Penanganan Demonstrasi

PP Pemuda Muhammadiyah mendesak perbaikan segera terhadap Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan unjuk rasa. Perbaikan ini sangat penting untuk memastikan pendekatan yang lebih humanis dan persuasif dalam menangani massa. Selain itu, diperlukan pemisahan yang jelas antara jalur aksi demonstrasi dengan aktivitas publik agar potensi jatuhnya korban di luar peserta aksi dapat dicegah.

Pentingnya Dialog dan Musyawarah

Lebih lanjut, PP Pemuda Muhammadiyah menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), aparat keamanan, dan elemen masyarakat, untuk mengutamakan jalur komunikasi dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Dzulfikar Ahmad juga menekankan pentingnya DPR membuka ruang dialog yang jujur dan transparan, agar suara rakyat dapat tersalurkan ke dalam kebijakan yang nyata.

Tragedi yang menimpa Affan Kurniawan menjadi pengingat bahwa keselamatan warga negara harus menjadi prioritas utama dalam setiap penanganan demonstrasi. Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur yang ada dan komitmen bersama untuk menciptakan iklim demokrasi yang lebih aman dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dampak dan Harapan ke Depan

Kematian Affan Kurniawan tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarganya, tetapi juga menjadi pukulan bagi jutaan pekerja yang menggantungkan hidupnya pada sektor informal. Peristiwa ini diharapkan dapat mendorong perubahan signifikan dalam cara demonstrasi ditangani, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap aparat keamanan. Pemuda Muhammadiyah berharap agar kasus ini diusut tuntas, dan pihak yang bertanggung jawab dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Posting Komentar