Guru Seni Madrasah Sukabumi Ditangkap: Perkosa Siswi & Rekam Aksi Keji

Table of Contents

Guru Madrasah di Sukabumi Perkosa Siswi Berkali-kali Sambil Direkam di Sekolah


Kepolisian Resor Sukabumi berhasil mengungkap kasus kejahatan seksual yang menggemparkan dunia pendidikan. Seorang guru seni berinisial DS, pria berusia 37 tahun, ditangkap dan ditahan atas dugaan melakukan tindak pemerkosaan terhadap siswinya di sebuah madrasah yang terletak di Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mirisnya, pelaku juga merekam aksi bejatnya tersebut, menambah kompleksitas dan keseriusan kasus ini.

Perbuatan keji ini terjadi pada tahun 2022, di lingkungan sekolah tempat korban menuntut ilmu. Kasus ini menjadi pengingat pahit betapa pentingnya menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa di lingkungan pendidikan.

Kronologi Penangkapan dan Modus Operandi Pelaku

Penangkapan DS dilakukan setelah penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, mengkonfirmasi penangkapan tersebut dan mengungkapkan bahwa pelaku merekam aksi bejatnya. "Dia merekam, hanya untuk koleksi pribadi dia saja, tidak disebarluaskan," jelas Iptu Hartono, seperti yang dilansir dari detikJabar pada Kamis, 28 Agustus 2025. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa pelaku memiliki motif tertentu di balik perbuatannya, meskipun belum ada indikasi penyebaran rekaman tersebut.

Pelaku memanfaatkan kedekatan sebagai guru seni untuk mendekati korban, yang pada saat kejadian masih duduk di bangku MTs dan berada di bawah umur. Modus operandi yang digunakan adalah dengan memanfaatkan kepercayaan korban dan melakukan perbuatan tersebut secara berulang di ruang seni sekolah. Ruangan tersebut dipilih karena dianggap sepi dan aman dari pengawasan, terutama saat situasi sepi atau seusai kegiatan belajar mengajar.

Manipulasi dan Ancaman Terhadap Korban

Penyelidikan mengungkap bahwa tersangka tidak hanya melakukan tindakan kekerasan seksual, tetapi juga melakukan manipulasi terhadap korban. Korban diiming-imingi dengan janji-janji imbalan agar tidak menolak permintaan pelaku. Dalam pengakuannya, tersangka bahkan sempat menjanjikan akan membeli cincin untuk korban sebagai bentuk rayuan dan iming-iming agar korban bersedia menuruti permintaannya yang bejat.

Tindakan ini mencerminkan bagaimana pelaku memanfaatkan posisi dan relasi kuasa untuk melancarkan aksi kejahatannya. Hal ini juga menunjukkan betapa rentannya anak-anak di bawah umur terhadap eksploitasi seksual, terutama ketika dilakukan oleh orang yang seharusnya menjadi figur pelindung dan pendidik.

Dampak Psikologis dan Upaya Pemulihan

Kasus ini tentu saja meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi korban. Trauma yang dialami korban akibat pelecehan seksual dapat memengaruhi kesehatan mental, perkembangan emosional, dan kualitas hidup korban dalam jangka panjang. Penting untuk memberikan dukungan psikologis yang komprehensif bagi korban, termasuk konseling dan terapi untuk membantu mereka memulihkan diri dari trauma.

Menurut penelitian dari American Psychological Association, pengalaman pelecehan seksual pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Pemerintah dan lembaga terkait harus bekerja sama untuk menyediakan layanan pemulihan yang memadai bagi korban, serta memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya.

Pentingnya Perlindungan Anak di Lingkungan Sekolah

Kasus ini juga menyoroti pentingnya upaya pencegahan dan perlindungan anak di lingkungan sekolah. Peningkatan pengawasan terhadap guru dan staf sekolah, serta penerapan kebijakan yang ketat terkait pelecehan seksual, adalah langkah krusial. Pendidikan tentang kesadaran seksual dan pencegahan pelecehan sejak dini juga perlu digencarkan.

Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa, di mana mereka merasa terlindungi dan didukung. Peran orang tua, guru, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan anak-anak. Kerja sama yang erat antara semua pihak terkait akan membantu mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang. Penting untuk melakukan investigasi mendalam terhadap potensi keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, untuk memastikan keadilan bagi korban.

Posting Komentar