Erick Thohir Apresiasi Pemain Diaspora di BRI Super League, Soroti Thom Haye
Diperbarui: 28 Agustus 2025, 16:53 WIB | Diterbitkan: 28 Agustus 2025, 16:49 WIB
Gelora sepak bola Indonesia semakin membara dengan kedatangan sejumlah pemain diaspora yang memutuskan untuk merumput di BRI Super League. Kehadiran mereka, termasuk sosok sentral seperti Thom Haye, mendapat sorotan positif dari Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir. Beliau mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap para pemain diaspora yang memilih berkontribusi dalam memajukan kompetisi sepak bola tanah air.
Thom Haye dan Pilihan Persib Bandung
Keputusan Thom Haye untuk bergabung dengan Persib Bandung menjadi salah satu berita utama yang menggembirakan bagi para penggemar sepak bola Indonesia. Setelah kontraknya dengan klub Eredivisie, Almere City, tidak diperpanjang pada akhir musim sebelumnya, Haye memilih menerima pinangan dari klub kebanggaan kota kembang tersebut. Pemain berusia 30 tahun ini diikat kontrak berdurasi dua musim, sebuah langkah yang menunjukkan komitmennya untuk berkarier di Indonesia. Pilihan Haye ini juga mengakhiri spekulasi tentang masa depannya di tengah bursa transfer musim panas 2025 yang semakin mendekati penutupan.
“Kalau saya melihat para pemain diaspora kita yang ingin membantu kompetisi kita, kita harus apresiasi,” ujar Erick Thohir, menggarisbawahi pentingnya kehadiran pemain diaspora dalam meningkatkan kualitas dan daya saing BRI Super League. Pernyataan ini mencerminkan dukungan penuh PSSI terhadap upaya peningkatan kualitas kompetisi melalui pemain-pemain berkualitas dari berbagai belahan dunia.
Jejak Langkah Pemain Diaspora Lainnya
Thom Haye bukanlah satu-satunya pemain diaspora yang meramaikan BRI Super League musim ini. Sebelumnya, sudah ada tiga pemain diaspora Timnas Indonesia yang lebih dulu menunjukkan kiprahnya di lapangan hijau. Mereka adalah Jordi Amat yang memperkuat Persija Jakarta, Jens Raven bersama Bali United, dan Rafael Struick yang membela Dewa United. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri bagi kompetisi, sekaligus memberikan pengalaman dan pengetahuan berharga bagi pemain lokal.
“Karena pilihan-pilihan-pilihan masing-masing individu sebagai pemain profesional, mereka dapat kesempatan bermain di mana pun, di kompetisi mana pun mereka ingin bermain,” jelas Erick Thohir, menekankan bahwa keputusan pemain untuk memilih klub adalah hak individual. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia ini menambahkan, “Termasuk, pemain-pemain yang dari negara lain ingin bermain di Indonesia.” Pernyataan ini mengindikasikan bahwa PSSI terbuka terhadap pemain asing yang ingin berkontribusi, selama sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Potensi Kedatangan Pemain Diaspora Lainnya
Setelah kehadiran Thom Haye, Jordi Amat, Jens Raven, dan Rafael Struick, ada kemungkinan besar satu lagi pemain diaspora Timnas Indonesia akan segera menyusul. Eliano Reijnders, pemain yang merumput di Eredivisie bersama PEC Zwolle, dikabarkan sedang dalam proses finalisasi transfer untuk bergabung dengan Persib Bandung. Hal ini semakin mengukuhkan tren positif masuknya pemain diaspora ke BRI Super League, yang diharapkan dapat mengangkat kualitas permainan dan daya tarik kompetisi.
Media terkemuka di Belanda, Destentor, bahkan telah melaporkan bahwa Eliano Reijnders absen dari latihan PEC Zwolle pada Rabu (27/8/2025) pagi waktu setempat, karena sedang mengurus proses kepindahannya ke Persib. Kehadiran pemain-pemain diaspora ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia, baik dari sisi kualitas permainan maupun peningkatan popularitas kompetisi di mata dunia. Peningkatan kualitas kompetisi sepak bola sejalan dengan pandangan dari organisasi sepak bola dunia, FIFA, yang mendorong pengembangan sepak bola di seluruh negara anggotanya.
Posting Komentar