Demo Mako Brimob Ricuh: Massa Lempar Molotov, Gas Air Mata Ditembakkan
Jakarta, (ANTARA) - Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat malam, berlangsung hingga larut malam. Keributan pecah ketika massa demonstran terlibat bentrokan dengan petugas Brimob, ditandai dengan lemparan bom molotov dari massa yang dibalas dengan tembakan gas air mata oleh aparat keamanan.
Pantauan ANTARA pada Jumat malam sekitar pukul 21.40 WIB menunjukkan situasi yang memanas. Massa demonstran dan petugas Brimob saling serang dengan lemparan berbagai benda berbahaya, termasuk bom molotov dan kembang api. Petugas Brimob merespons dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Situasi Mencekam di Lokasi Demonstrasi
Meskipun terus-menerus digempur dengan gas air mata, sebagian massa demonstran tetap bertahan di lokasi. Mereka terus melakukan perlawanan dengan melemparkan berbagai benda ke arah petugas Brimob. Akibatnya, situasi di sekitar Mako Brimob Kwitang menjadi mencekam dan belum sepenuhnya terkendali.
Di tengah kericuhan, petugas medis terlihat memberikan bantuan kepada sebagian massa yang terdampak paparan gas air mata. Upaya pembubaran massa terus dilakukan oleh aparat Brimob dengan menembakkan gas air mata secara berkala.
Kronologi dan Penyebab Demonstrasi
Aksi demonstrasi ini berawal pada Jumat pagi, dengan massa yang terdiri dari gabungan pengemudi ojek online. Mereka mendatangi Mako Brimob sebagai bentuk protes atas kematian rekan mereka, Affan Kurniawan, yang diduga tewas akibat dilindas rantis Brimob pada Kamis (28/8) malam.
Sebelum kericuhan malam hari, sebagian massa sempat membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, beberapa kelompok masih bertahan dan terlibat bentrok dengan petugas. Dalam insiden tersebut, terlihat sebuah mobil dan beberapa kendaraan roda dua hangus terbakar. Api juga sempat melalap sebuah gedung di depan Mako, namun berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran yang dibantu oleh TNI.
Upaya Penanganan dan Imbauan
Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar Mako Brimob masih belum sepenuhnya kondusif. Aparat keamanan terus berupaya untuk mengendalikan situasi dan membubarkan massa. Istana telah mengimbau agar Polri menjaga situasi tetap kondusif.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dalam menyampaikan aspirasi. Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab kericuhan dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dampak dan Tindak Lanjut
Kericuhan di Mako Brimob ini tentu menimbulkan dampak yang signifikan, baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi citra penegakan hukum. Selain itu, sejumlah orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrokan dan paparan gas air mata. Pihak berwenang perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk memulihkan situasi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan dan perusakan fasilitas publik harus dilakukan untuk memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, penting untuk melakukan dialog dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Posting Komentar