Tarif Impor Trump Hantam Brasil, Sekutu Bolsonaro Terpecah

Table of Contents

Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor 50% terhadap Brasil telah menimbulkan guncangan besar, khususnya di kalangan pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro. Alih-alih membantu Bolsonaro yang tengah menghadapi tuduhan perencanaan kudeta, kebijakan ini justru berpotensi merusak perekonomian Brasil dan menguntungkan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.

Trump berdalih tarif ini sebagai bentuk dukungan terhadap Bolsonaro, yang disebutnya sebagai korban “perburuan penyihir”. Namun, sumber-sumber dalam lingkaran dalam Bolsonaro mengungkapkan kekhawatiran dan keheranan atas langkah tersebut, karena berdampak negatif pada ekonomi Brasil, bukannya pada sistem peradilan.

Bolsonaro sendiri, yang saat ini dilarang mencalonkan diri hingga 2030, menyatakan simpati pada rakyat Brasil yang terdampak. Tarif tersebut mengancam berbagai sektor ekspor utama Brasil, termasuk kopi, jeruk, peternakan, dan penerbangan. Para analis memprediksi tekanan ekonomi ini justru dapat memicu gelombang nasionalisme yang menguntungkan Lula, meskipun popularitasnya sedang menurun.

Reaksi beragam muncul dari pendukung Bolsonaro. Media konservatif O Estado de São Paulo bahkan mengecam keras langkah Trump. Sementara itu, Gubernur São Paulo, Tarcisio de Freitas, awalnya menyalahkan pemerintahan Lula, namun kemudian beralih fokus pada upaya diplomasi dengan AS. Sebaliknya, anggota parlemen sayap kanan menolak kompromi dan terus menyalahkan Lula.

Situasi ini menempatkan pendukung Bolsonaro dalam dilema. Mereka mendukung Trump, tetapi harus menanggung konsekuensi ekonomi dan politik dari tarif tinggi tersebut. Ketidakpastian ini terlihat jelas dalam keheningan Eduardo Bolsonaro, putra Bolsonaro yang aktif melobi di Washington, terkait isu ini.

Posting Komentar