Penyidik Didorong Segera Ungkap Kematian Diplomat Kemenlu dengan Metode Ilmiah

Bambang Rukminto dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mendesak kepolisian untuk mengungkap kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan metode ilmiah yang komprehensif. Ia menekankan pentingnya investigasi forensik yang meliputi visum, toksikologi, olah TKP, identifikasi sidik jari, dan analisis data digital seperti CCTV dan riwayat komunikasi korban. Meskipun publik menginginkan penyelesaian cepat, Bambang menekankan akurasi dan kecermatan hasil penyelidikan demi pertanggungjawaban hukum yang kuat. Hasil visum, menurutnya, hanya menjadi petunjuk awal, dan perlu didukung bukti-bukti forensik lainnya. Kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki penyebab kematian diplomat tersebut.
Berbagai berita terkait kasus ini telah beredar, termasuk laporan mengenai aktivitas terakhir korban yang terekam CCTV, dan desakan dari berbagai pihak, termasuk DPR, untuk mengusut tuntas kasus ini. Polisi juga telah menyatakan sedang menelusuri berbagai jejak digital dan memeriksa berbagai bukti untuk menentukan penyebab kematian.
Posting Komentar