Kunjungan Mal Meningkat, Namun Pola Belanja Berubah

Table of Contents

Meskipun kunjungan ke pusat perbelanjaan di Indonesia meningkat 10-15% pada periode Januari-Mei 2025, terutama berkat momentum Tahun Baru, Imlek, Ramadhan, dan Idul Fitri, pertumbuhan ini masih di bawah target 20-30%. Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, menjelaskan bahwa tren peningkatan ini diikuti oleh penurunan pasca-Idul Fitri, yang merupakan hal umum setiap tahunnya. Pemerintah berupaya mengantisipasi hal ini dengan program-program belanja untuk menopang kunjungan selama low season.

Namun, terdapat perubahan signifikan dalam pola belanja konsumen. Banyak pengunjung yang datang ke mal hanya untuk bersantai dan beraktivitas, bukan untuk berbelanja (fenomena 'Rombongan Jarang Beli' atau 'Rojali'). Konsumen, terutama kelas menengah ke bawah, cenderung mengurangi frekuensi dan nilai belanja mereka, memilih produk dengan harga satuan yang lebih rendah. Meskipun frekuensi makan di luar tetap, pilihan menu lebih berfokus pada harga yang efisien. Dengan kata lain, kunjungan ke mal meningkat, tetapi daya beli belum sepenuhnya pulih.

Alphonzus menekankan bahwa meskipun pertumbuhan kunjungan terbilang positif, peningkatan sebesar 10-15% masih jauh dari target ideal. Perubahan pola belanja ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola mal di tengah upaya pemulihan pasca periode liburan.

Posting Komentar