Kejutan Pemecatan Bos Red Bull: Reaksi Tak Terduga dari CEO McLaren

Table of Contents

Bos McLaren Mengaku Tidak Terkejut Christian Horner Dipecat Red Bull Racing


Pengumuman pemecatan Christian Horner sebagai pimpinan Red Bull Racing mengejutkan banyak pihak, namun tidak bagi CEO McLaren Racing, Zak Brown. Brown, dalam wawancara dengan TSN, mengakui bahwa dirinya tak sepenuhnya terkejut dengan keputusan tersebut.

Meskipun momentum pengumumannya mengejutkan, Brown melihatnya sebagai konsekuensi dari drama internal Red Bull yang telah berlangsung lama dan cenderung semakin intens.

Drama Internal Red Bull yang BerkelanjutanRed Bull sendiri belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan pemecatan Horner, yang telah memimpin tim sejak 2005. Posisinya kini digantikan oleh Laurent Mekies.

Namun, berbagai insiden dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tuduhan pelecehan seksual terhadap Horner (yang kemudian dibantah dan tidak terbukti dalam penyelidikan internal), kemerosotan performa tim, dan sejumlah kepergian petinggi tim seperti Adrian Newey dan Jonathan Wheatley, mengindikasikan adanya masalah internal yang mendalam.

Kepergian sejumlah tokoh kunci Red Bull, termasuk kepala teknis Adrian Newey yang pindah ke Aston Martin dan direktur olahraga Jonathan Wheatley ke Sauber, menunjukkan adanya keretakan di dalam tim. Bahkan, kepala strategi Will Courtenay pun telah menandatangani kontrak dengan McLaren, menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam dinamika tim balap tersebut.

Meskipun Max Verstappen secara konsisten meraih juara dunia, performa tim secara keseluruhan mengalami penurunan, terlihat dari posisi mereka di klasemen konstruktor.

Hubungan Tegang Brown dan HornerHubungan antara Zak Brown dan Christian Horner juga telah lama tegang. Perselisihan mereka, yang meliputi kontroversi pelanggaran batas anggaran Red Bull pada 2021 dan tuduhan penggunaan air untuk mendinginkan ban mobil McLaren oleh Red Bull, menunjukkan adanya persaingan yang intensif di antara kedua tim.

Brown, yang sebelumnya mengatakan bahwa dirinya dan Horner dulunya akur, mengatakan bahwa berbagai tuduhan yang dilemparkan oleh tim-tim F1 perlu dilakukan secara formal dan bertanggung jawab, bukan melalui sindiran-sindiran.

Pemecatan Horner menjadi bukti nyata gejolak yang terjadi di balik layar dunia Formula 1. Keputusan Red Bull ini bukan hanya berdampak pada tim mereka sendiri, namun juga memicu spekulasi dan mengungkapkan dinamika kompleks dalam persaingan di dunia balap mobil kelas dunia.

Masa depan Red Bull, dengan semua ketidakpastiannya, akan menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan ke depan.

Posting Komentar