Kebakaran Grand Canyon: Lebih dari 8.500 Hektare Ludes, Bangunan Bersejarah Hancur, dan Tuntutan Investigasi Menggema

Table of Contents

Sebuah kebakaran hutan dahsyat di sisi utara Taman Nasional Grand Canyon, Amerika Serikat, telah menghanguskan lebih dari 8.500 hektare lahan dan menghancurkan puluhan bangunan bersejarah, termasuk Grand Canyon Lodge. Kejadian ini memicu kemarahan publik dan tuntutan investigasi terhadap pengelolaan Taman Nasional oleh pihak berwenang.

Kebakaran yang diberi nama Dragon Bravo, bermula dari sambaran petir pada 4 Juli dan awalnya dibiarkan menyala sebagai bagian dari strategi pengelolaan ekosistem. Namun, api yang awalnya terkendali kemudian menjadi tak terkendali, melahap setidaknya 70 bangunan, termasuk akomodasi turis dan tempat tinggal karyawan taman. Sekitar 280 pekerja kehilangan tempat tinggal.

Juru bicara pemadam kebakaran, Stefan La-Sky, menyatakan kondisi hutan pinus dan cemara yang sangat kering sebagai faktor penyebab cepatnya penyebaran api. Gubernur Arizona, Katie Hobbs, menuntut penyelidikan independen atas keputusan Dinas Taman Nasional yang membiarkan api berkobar di tengah musim panas yang ekstrem, menyebut langkah tersebut sebagai kegagalan yang mengakibatkan kerugian besar.

Dinas Taman Nasional awalnya mengklaim menggunakan strategi 'kurung dan kendalikan', namun angin barat laut yang tak terduga pada 11 Juli mendorong api ke arah fasilitas taman, memaksa perubahan strategi menjadi pemadaman agresif. Ini merupakan kebakaran hutan besar kedua di North Rim dalam dua dekade. Kebakaran serupa pada 2006, juga dipicu petir, menghanguskan lebih dari 24.000 hektare.

Akibat kebakaran ini, Ring Utara Taman Nasional Grand Canyon ditutup hingga akhir musim 2025, termasuk jalur ngarai dan area perkemahan. Ring Selatan tetap dibuka. Kejadian ini menempatkan pemerintah federal di bawah tekanan terkait kebijakan pengelolaan kebakaran hutan di tengah krisis iklim dan kekeringan yang semakin parah di wilayah barat AS.

Posting Komentar