Iran Resmi Menangguhkan Kerja Sama dengan IAEA: Reaksi Internasional dan Latar Belakang

Daftar Isi

Iran Resmi Menangguhkan Kerja Sama dengan IAEA: Reaksi Internasional dan Latar Belakang


Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah menandatangani undang-undang yang menangguhkan kerja sama negara tersebut dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Pengumuman ini disampaikan oleh televisi pemerintah Iran pada Rabu, 2 Juli 2025, dan dikutip oleh Al Jazeera. Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan IAEA menyusul serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada bulan Juni 2025. Serangan Israel terjadi pada 13 Juni 2025, sementara serangan AS dilakukan pada 22 Juni 2025.

Latar Belakang Penangguhan Kerja Sama

Parlemen Iran sebelumnya telah meloloskan undang-undang yang memungkinkan penangguhan kerja sama dengan IAEA. Resolusi parlemen tersebut menyatakan bahwa inspektur IAEA tidak akan diizinkan mengunjungi lokasi nuklir Iran tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Reaksi Internasional

Juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric, menyatakan keprihatinan atas keputusan Iran. Dujarric menyampaikan bahwa Sekretaris Jenderal PBB secara konsisten menyerukan Iran untuk bekerja sama dengan IAEA, dan menekankan pentingnya kerja sama semua negara dengan IAEA dalam masalah nuklir.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mendesak negara-negara penandatangan kesepakatan nuklir 2015 dari Eropa untuk memicu mekanisme "snapback" dan mengembalikan semua sanksi PBB terhadap Iran. Mekanisme "snapback" merupakan bagian dari perjanjian nuklir yang berakhir pada Oktober dan telah runtuh sejak Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018. Iran sendiri mulai mengurangi komitmennya setahun setelahnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyebut penangguhan kerja sama tersebut "tidak dapat diterima" dan menekankan bahwa Teheran harus bekerja sama sepenuhnya dengan pengawas PBB tanpa penundaan. Bruce menambahkan pernyataan bahwa Iran tidak dapat dan tidak akan memiliki senjata nuklir.

Jerman juga menyatakan keprihatinannya, dengan juru bicara kementerian luar negeri Jerman, Martin Giese, menyebut keputusan Iran sebagai "sinyal bencana" dan menekankan pentingnya kerja sama Iran dengan IAEA untuk solusi diplomatik.

IAEA sendiri, melalui sebuah pernyataan, menyampaikan bahwa mereka menunggu informasi resmi lebih lanjut dari Iran.

Kesimpulan

Penangguhan kerja sama Iran dengan IAEA merupakan perkembangan signifikan yang telah menimbulkan reaksi internasional yang beragam. Ketegangan geopolitik di kawasan tersebut semakin meningkat, dan perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan arah situasi di masa mendatang. Pernyataan-pernyataan dari berbagai pihak, termasuk PBB, AS, Israel, dan Jerman, mencerminkan keprihatinan internasional atas implikasi potensial dari keputusan Iran ini.


Disclaimer: Artikel ini telah diolah dan ditulis ulang dari berbagai sumber untuk tujuan informasi umum. Meskipun kami berupaya menyajikan informasi yang akurat dan relevan, kami tidak menjamin kelengkapan, keandalan, atau ketepatan informasi yang terkandung di dalamnya. Pembaca disarankan untuk melakukan verifikasi informasi independen.

Posting Komentar