Indonesia Mengejar AS dalam Pengembangan Energi Panas Bumi

Daftar Isi

Indonesia Mengejar AS dalam Pengembangan Energi Panas Bumi


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia tengah gencar mengembangkan energi panas bumi sebagai bagian dari upaya menuju swasembada energi nasional. Upaya ini bahkan diarahkan untuk mengejar Amerika Serikat, negara yang saat ini memimpin dunia dalam kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Dukungan Presiden dan Capaian Terbaru

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa sektor panas bumi mendapat perhatian besar dari Presiden Prabowo Subianto. Hal ini terlihat dari kehadiran Presiden pada peresmian Commercial Operation Date (COD) dan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek panas bumi baru di Indonesia. "Dan ini menandakan bahwa atensi dari Pak Presiden luar biasa, dan memang di beberapa kali sambutannya itu selalu menyebutkan Panas Bumi," ujar Eniya dalam acara Konsultasi Publik Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Panas Bumi Untuk Pemanfaatan Tidak Langsung, Kamis (3/7/2025).

Eniya juga mengapresiasi sejumlah perusahaan, termasuk PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Supreme Energy, Sorik Marapi, dan Medco, atas penyelesaian tahapan penting dalam proyek panas bumi mereka. Berkat tambahan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari proyek Lumut Balai yang dioperasikan PGE, kapasitas terpasang panas bumi Indonesia kini mencapai 2.743 megawatt (MW). "Kita perlahan-lahan harus merangkak untuk mengalahkan, sorry to say, Pak, kita berkeinginan mengalahkan Amerika untuk menjadi yang terdepan di panas bumi karena kita nomor dua," kata Eniya.

Potensi dan Target Pengembangan Panas Bumi Indonesia

Indonesia memiliki potensi panas bumi yang signifikan, yakni 24 GW yang tersebar di Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Indonesia Timur. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru menargetkan penambahan kapasitas panas bumi sebesar 5,2 GW dalam 10 tahun ke depan, dengan target jangka menengah 1,5 GW dalam 5 tahun. Eniya menyatakan harapan agar target 1,5 GW dalam 5 tahun dapat terlampaui. Dengan kapasitas terpasang saat ini dan penambahan tersebut, Indonesia akan semakin mendekati kapasitas terpasang Amerika Serikat yang mencapai 3,6 GW. "Nah, jadi kita sudah kejar-kejaran sama US untuk bisa mengimplementasikan Panas Bumi lebih cepat lagi," jelasnya.

Kesimpulan

Indonesia sedang berupaya keras untuk meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi perusahaan-perusahaan energi, Indonesia bertujuan untuk menjadi pemimpin dunia dalam sektor ini, mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat. Target ambisius telah ditetapkan, dan keberhasilannya akan bergantung pada implementasi efektif dari rencana pengembangan yang telah disusun.


Disclaimer: Artikel ini telah diolah dan ditulis ulang dari berbagai sumber untuk tujuan informasi umum.

Posting Komentar