Bayaran Fantastis Stephen Curry Kontras Dengan Tim WNBA Golden State Valkyries
Isu kesenjangan gaji antara atlet pria dan wanita di dunia olahraga profesional kembali menjadi sorotan tajam.
Perdebatan sengit baru-baru ini mencuat ke permukaan menyusul perbandingan mencolok antara pendapatan superstar NBA, Stephen Curry, dan total gaji seluruh skuad Golden State Valkyries, tim Women NBA (WNBA) yang berada di bawah kepemilikan yang sama dengan Golden State Warriors.
Fenomena ini tidak hanya menyoroti disparitas finansial, tetapi juga memicu pertanyaan mendalam mengenai nilai dan perlakuan terhadap para atlet di liga-liga yang berbeda.
Data yang terungkap benar-benar mengejutkan banyak pihak.
Saat Stephen Curry, salah satu pemain basket dengan bayaran tertinggi di dunia, dilaporkan meraup hampir 60 juta Dolar AS per tahun dari kontraknya, seluruh anggota tim Golden State Valkyries, yang terdiri dari 12 pemain, secara kolektif hanya mendapatkan total sekitar 1 juta Dolar AS.
Perbedaan ini semakin mencolok jika melihat perbandingan gaji rata-rata: seorang rookie di WNBA mungkin hanya menerima antara 66.000 hingga 72.000 Dolar AS per musim, sementara rekan pria mereka di NBA sebagai rookie bisa mencapai 1,27 juta Dolar AS.
Selain itu, model pembagian pendapatan liga juga berkontribusi pada ketimpangan ini; pemain WNBA hanya berhak atas 25 persen dari keuntungan liga (itu pun jika target pendapatan terpenuhi), sangat kontras dengan pemain NBA yang langsung memperoleh 50 persen dari total pendapatan liga tanpa syarat.
Suara Keresahan dari Lapangan: Protes Pemain WNBA
Ketimpangan gaji ini bukan hanya sekadar angka di atas kertas, melainkan realitas pahit yang dirasakan langsung oleh para atlet wanita. Bintang muda WNBA, Angel Reese, mengungkapkan frustrasinya dalam sebuah wawancara, menyatakan bahwa gaji WNBA sebesar 73.
439 Dolar AS per tahun bahkan tidak cukup untuk menutupi biaya sewa apartemennya yang mencapai 8.000 Dolar AS per bulan. “Saya harap kalian tahu bahwa gaji WNBA sama sekali tidak membayar tagihan saya,” ujar Reese.
Pernyataan seperti ini menggarisbawahi bahwa banyak pemain WNBA harus mencari sumber pendapatan tambahan, seperti sponsor atau liga di luar musim, demi menopang hidup mereka.
Protes publik juga terlihat jelas di pertandingan WNBA All-Star, di mana beberapa pemain mengenakan kaus bertuliskan “Pay us what you owe us” sebagai bentuk desakan untuk kesepakatan pembagian pendapatan yang lebih adil.
Melampaui Angka: Isu Kesetaraan dalam Olahraga Profesional
Kasus perbandingan gaji Stephen Curry dan Golden State Valkyries ini hanyalah puncak gunung es dari perdebatan yang lebih luas mengenai kesetaraan gender dan nilai fundamental dalam olahraga profesional.
Meskipun terdapat perbedaan skala pasar dan popularitas antara NBA dan WNBA, disparitas ekonomi yang sangat besar ini memicu pertanyaan tentang apakah atlet wanita dihargai secara adil atas bakat, dedikasi, dan kontribusi mereka terhadap dunia olahraga.
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran publik dan dukungan terhadap liga wanita, harapan untuk perbaikan dan kesetaraan yang lebih besar pun semakin menguat.
Pertanyaan utamanya kini bukan hanya seberapa besar kesenjangan itu, melainkan langkah-langkah konkret apa yang akan diambil untuk menutup jurang pemisah ini demi masa depan olahraga yang lebih inklusif dan adil.
Posting Komentar